08

2.1K 191 15
                                    

Maaf yakk teman-teman kalau kemarin malam aku tidak up😭😭😭 tiba-tiba di pertengahan kouta habis😅.

.





....







Selamat membaca manteman....







🌳🌳🌳....









Lucifer menatap gadis manusia yang kini berada di atas tempat tidurnya, tubuh gadis manusia itu bergetar hebat sambil menundukkan kepalanya dalam-dalam. Aroma bunga yang begitu menyengat indra penciumannya membuat rasa haus sang Pangeran berada di ujung tanduk. Kedua matanya masih setia menatap gerak-gerik gadis manusia itu, bahkan detak jantung milik gadis manusia yang berdebar sangat kencang bisa di dengar oleh Lucifer. Air mata gadis manusia itu mengalir keluar membasahi kedua pipi sedikit berisi dan sudah memerah itu, Lucifer berdiri dari duduknya dan gadis mungil itu menatap takut-takut kearah Lucifer, aura yang begitu gelap di sekitar sang Pangeran membuat bulu romanya berdiri dan perasaan tidak tenang menyerang hatinya.

"Angkat kepalamu!" perintah sang Pangeran dengan gaya angkuhnya.

Elysia masih tidak mau mengangkat kepalanya dan itu membuat Lucifer geram sendiri "Apa kau tuli?"

"Aku bilang angkat kepalamu!" mendengar bentakkan dari sang Pangeran membuat Elysia cepat-cepat mengangkat kepalanya.

"Mau sampai kapan kau menangis?" suara Lucifer sama sekali tidak terdengar iba malah terkesan dingin membuat air mata Elysia semakin turun dengan derasnya.

"Diamlah." Lucifer membuang pandangannya, entah mengapa ada sesuatu di dalam pikirannya yang benci melihat air mata dari gadis di hadapannya itu.

"A..apa aku bisa keluar dari tempat ini?" mendengar itu sang Pangeran langsung menatap tajam kearah gadis itu.

"Apa kau bilang?" tanyanya berusaha memastikan.

"A...aku bilang. A..apa aku bisa keluar dari tempat ini?" Elysia meremas sperai saat melihat wajah galak pria itu.

"Dengarkan aku baik-baik."

Lucifer maju kedepan satu langkah lalu melipat kedua tangannya di atas dadanya "Tidak ada yang bisa keluar dari tempat ini, bahkan di saat kau memohon atau menangis darah sekali pun."

"Aku tidak akan membiarkanmu keluar dari tempat ini."

"Salahmu sendiri yang datang ketempatku, aku bukan orang baik. Kau harus ingat itu," air mata Elysia kembali jatuh saat mendengarkan kalimat-kalimat tajam yang di ucapkan oleh pria arogan itu.

"Dasar lemah..." ejeknya.

"Mau menangis sampai mati pun aku tidak akan goyah." Elysia berusahan menahan isak tangisnya dan mengusap sisa-sisa air mata yang membekas di kedua pipinya.

"Terserah kau saja, dasar makhluk keras kepala." Lucifer duduk tepat di depan gadis manusia itu.

Perlahan jari jemari pria itu menyentuh rambut gadis di depannya, pergerakan yang di lakukan oleh Lucifer membuat gadis itu semakain kuat meremas sperai berwarna putih sampai tidak berbentuk lagi, Lucifer tersenyum tipis saat melihat manusia di depannya itu begitu ketakutan berada di dekatnya "Siapa namamu?" walaupun sebenarnya Lucifer sudah mengetahui nama gadis manusia itu dari mulut Aiden, namun dia ingin mendengar langsung dari gadis itu sendiri.

"To...tolong ja..jangan sakiti aku dan Aiden, dia ti...tidak salah..." gugupnya.

"Apa kau kenal Aiden?" tanya Lucifer sambil menatap tajam gadis di hadapannya di tambah raut wajah tidak suka milik sang Pangeran yang begitu kentara di wajah tampannya.

Prince Of Darkness-Crown In The City Of Blood BonesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang