13

2.2K 155 10
                                    

Perhatian guys ini khusus 17 tahun keatas yak, jadi yang belum 17 tahun di larang keras membaca tetapi kalau masih bandel mau baca, silahkan di baca tapi ingat say author angkat tangan yak.... Hehehe😋😋😋.


Langsung cus enjoy😍💋💋....

....





Elysia terdiam di tempatnya saat Lucifer melewatinya begitu saja, lagi-lagi sikap dan perilaku Lucifer membuat gadis itu bingung. Entah mengapa sang Pangeran seolah membenci dirinya di depan saudara dan pamannya tetapi jika mereka berdua tanpa ada orang lain yang melihat sikap dan perilaku Lucifer juga berbeda, Elysia tidak mau ambil pusing gadis itu memutuskan untuk menyusul pria itu dari pada dia kena marah lagi.

Baru saja Elysia sampai di anak tangga yang kedua seorang menepuk pundak gadis itu dan alhasil Elysia hampir saja berteriak, gadis itu melihat kebelakang dan menemukan Kevin berdiri tepat di depannya. Gadis itu mengerutkan keningnya dia heran sekaligus bertanya-tanya sejak kapan pria itu berjalan dan bahkan sudah berdiri di depannya, padahal dari tadi Sia tidak melihat ada yang lewat.

"Bisa tolong panggilkan Pangeran, paman mau berbicara kepadanya." seru Kevin dengan senyuman tipis di wajahnya, pria itu hanya geli melihat wajah kebingungan mate dari sang Pangeran itu tetapi dia berusaha menahannya.

"Baik, akan aku panggilkan." Sia cepat-cepat menaiki anak tangga dan berjalan menuju kamar Lucifer.

Saat Sia masuk dia sama sekali tidak menemukan keberadaan Lucifer di dalam kamar itu tetapi dia mendengar suara air yang terbuang dari dalam kamar mandi, Sia memberanikan diri untuk mendekati kamar mandi itu. Awalnya Sia takut-takut untuk mengetuk pintu yang berada di depannya, ada perasaan bimbang antara menunggu sampai pria di dalam keluar dari kamar mandi atau memberanikan diri mengetuk pintu kamar mandi. Dan akhirnya gadis itu memutuskan untuk tetap diam di tempatnya sambil menunggu.

Namun, sudah beberapa menit gadis itu menunggu di sana tetapi pria yang berada di dalam kamar mandi itu tidak kunjung membuka pintu, entah perawatan apa yang di lakukan oleh sang Pangeran sampai menghabiskan beberapa menit di sana. Akhirnya Sia memberanikan diri untuk mengetuk pintu di depannya tetapi sebelum itu Sia menarik dan membuang nafasnya secara pelan, setelah di kiranya keberaniannya sudah terisi penuh barulah Sia mengetuk pintu di depannya dengan pelan.

"Tuan, paman Chris memangilmu." Lucifer yang masih berada di dalam kamar mandi langsung tersenyum saat mendengar suara takut-takut milik matenya itu.

Pria itu mematikan shower dan mengambil handuk lalu melilitkannya di bawah pinggangnya, Lucifer membuka pintu kamar mandi dan melihat matenya yang menatap dirinya dengan tatapan takjub. Dalam hati Lucifer tersenyum senang, bahkan perasaan kesal atau cemburunya sudah hilang entah kemana. Lucifer tersenyum tipis dan itu membuat kedua pipi Elysia memerah, gadis itu memalingkan wajahnya.

"Pa..paman Chris memanggilmu."

Lucifer tersenyum "Kalau kau terus-terusan menatapku seperti tadi, aku bisa menyerangmu."

Wajah Sia semakin memerah karena ketahuan menatap pria yang ada di depannya itu bahkan sekarang Sia sudah tidak sanggup lagi untuk mengangkat kepalanya "Apa kau berniat untuk kuserang?" goda Lucifer yang kini sudah memeluk matenya.

"Ja..jangan.." Sia benar-benar tidak bisa berpikir jernih, karena tubuh pria di depannya itu begitu menggoda.

"Jadilah wanitaku..." bisik Lucifer dan belum Sia sempat menjawab bibirnya sudah di lumat habis oleh Lucifer, kedua mata Sia membulat sempurna. Gadis itu benar-benar terkejut, dia tidak tau harus berbuat apa selain terdiam dan merasakan debaran jantungnya yang berpacu begitu cepat.

Lucifer begitu bersemangat mengabsen setiap deretan gigi putih milik matenya, bahkan sang Pangeran tidak memperdulikan protesan yang di lakukan oleh Sia. Karena sekarang Lucifer benar-benar telah di buat gila oleh gadis bertubuh mungil di dalam pelukannya, tanpa aba-aba tubuh Sia di angkat oleh Lucifer dan otomatis gadis itu melingkarkan kedua tangannya di pundak kekar milik sang Pangeran.

Prince Of Darkness-Crown In The City Of Blood BonesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang