Betapa geramnya aku melihat gaun yang sudah suamiku siapkan." Pantesan dia yang membelikan ku gaun, ternyata seperti ini wanita berpakaian yang ia sukai " Gerutu ku
" Sudah jangan ngomel seperti itu! Aku dengar " Ucapnya dibalik selimut
" Ups! " Rupanya ia belum tidur
" Jangan protes! Gaun itu harganya mahal dan jangan sampai gaun itu jadi sia-sia " Ucapnya lagi
***
Jam sudah menunjukan pukul 08.00 seperti biasa aku sudah stand by dirumah sakit untuk mengecek keadaab beberapa pasien yang memang sakit cukup mengkhawatirkan. Berbeda dengan dokter biasanya, aku adalah dokter yang begitu telaten dan lebih menyukai menghabiskan waktu di Rumah sakit daripada dirumah. U know what I mean 🙂
" Dok, bisa cek pasien yang baru saja selesai operasi kemarin? " Suster menghampiriku
" Yang mana ya? " Tanyaku karena terlalu banyak pasien yang ku tangani
" Atas nama Bo hyun, korban bunuh diri "
" Baik, saya cek "
Aku menuju ruangan pasien yang bernama Kim Min-Seok tersebut. Ruangannya begitu hening. Memang rumah sakit itu hening. Namun bukan itu yang ku maksud. Ruangannya begitu sepi, tak ada keluarga atau kerabat yang menjenguknya atau menemuinya.
" Ia masih belum sadarkan diri dok " Suster sambil mengecek beberapa alat ditubuhnya
" Ya. Walaupun pasien sudah melewati masa kritisnya, namun kondisi tubuhnya belum sepenuhnya bisa menopang keadaannya saat ini. Tolong di pantau terus ya sus " Ucapku sambil mengecek denyut nadinya yang masih bekerja dengan baik.
" Baik, dok. Mari "
Hari ini aku merasa tidak terlalu banyak menangani pasien. Hingga tak begitu menghabiskan tenaga. Namun, aku malah merasa terganggu dengan suara ponselku yang terus berbunyi.
.. panggilan tidak terjawab dari Joong ki 3x dan pesan darinya " Jangan lupa untuk pulang cepat hari ini! Banyak wartawan yang menanti kehadira kita "
Huft! Rasanya ingin keluar dari keadaan ini. Namun rasanya begitu sulit. Aku harus selalu bersandiwara dengan pernikahan ini.
Jam sudah menunjukan pukul 16.30. Untuk kesekian kalinya Joong ki menghubungiku dan menyuruhku pulang.
Namun langkah ku terhenti. Suster menghampiriku dan memintaku untuk melihat keadaan pasien." Dok, pasien bernama Kim Min-Seok kondisinya tidak stabil "
" Baik, kita cek "
Kondisi jantungnya menurun. Sangat mengkhawatirkan.
Hingga tak terasa jam sudah menunjukan pukul 18.00. Aku kembali keruangan. Melihat ke layar ponsel, ada 6 panggilan tidak terjawab dari Joong Ki.
Aku bergegas meninggalkan Rumah sakit. Jalanan begitu ramai malam ini. Sepertinya aku akan menghadapi kemarahan Joong Ki setelah ini.
Aku tiba dirumah. Langsung berlari mencari sosok pria yang kini sudah menjadi suamiku. Namun aku tidak melihatnya di setiap sudut rumah.
" Joong ki? Aku pulang.. " Teriakku sambil mencari
Tetap saja tak ada jawaban.
Sepertinya ia sudah pergi ke acara itu tanpaku.***
Di salah satu apartment mewah di seoul. Joong ki mengetuk pintu kamar No 230. Pakaiannya sudah begitu rapi dibalut dengan jas berwarna navy.
" Hi sayang.. senangnya kamu menjemputku untuk pergi keacara bersama " Ucap wanita cantik dengan rambut sebahu, lalu mendaratkan kecupan di bibir Joong Ki