31 Maret 2020Jam sudah menunjukan pukul 07.30 dimana Song Hye Kyo sudah mempersiapkan dirinya untuk dinas di desa 'Slow City' hanya 1 koper dan totebag yang ia bawa. Kini ia sudah berada didalam mobil sport seorang aktor tenama. Siapa lagi kalau bukan suaminya. Joong Ki memaksa Hye Kyo untuk diantar ke lokasi dinasnya.
" Sebenarnya aku bisa pergi bersama rombongan lainnya " Ujar Hye Kyo
" Sudahlah. Aku juga salah satu pemegang saham di rumah sakit ini, jadi aku berhak tahu lokasi dan kegiatan nanti disana " Jelasnya
Joong Ki menoleh. Lalu mendekat kerah wajah Hye Kyo yang hanya berjarak 3cm saja
" Kamu mau ngapain?! " Tanya Hye Kyo
" Pakein safety belt.. jangan kegeeran! " Sahutnya
" Oh.."Dan rombongan para pengabdi pun melaju.
Di perjalanan." Hmm.. kamu malam ini jadi pergi makan malam bersama Kim Ji-Won? " Tanya Hye Kyo pelan
" Kenapa? " Tanya balik Joong Ki
" Ya tidak apa-apa.. hanya bertanya " Ujar Hye Kyo
Joong Ki hanya tersenyum" Menurut kamu pernikahan yang bahagia itu seperti apa? " Tanya Hye Kyo lagi
" Pernikahan yang didasari oleh cinta " Ujar Joong Ki
" Oh.. Lalu kenapa kamu tidak menikahi orang yang kamu cintai? "
" Kamu mau dimadu? " Tanya Joong Ki
Sontak pertanyaan itu membuat Hye Kyo terdiam. Ia mengerutkan keningnya.
" Jawab dong " Ujar Joong Ki
" Kenapa harus dimadu? Kamu akan manceraikan aku secepatnya kan? " tanya Hye Kyo
" Emang kamu ingin bercerai denganku? " Joong Ki balik bertanya
" Bukannya kamu tidak mencintaiku? Kenapa kamu harus bertanya seperti itu? "
Joong Ki hanya tersenyum dan kembali fokus menyetir.
Hingga jam sudah menunjukan pukul 15.00 dan mereka sudah tiba di lokasi tersebut. Sungguh perjalanan yang melelahkan.
Terlihat disekeliling desa ini. Begitu asri jauh dengan polusi dijalanan. Namun terpencil.
Rumah disini berdekatan. Warga desa jadi sering berkumpul dan melakukan beberapa kegiatan tradisional daerahnya." Disini? " Tanya Joong Ki pada coordinator penyelenggara
" Benar, Pak. Dan ini adalah tempat tinggal Dr. Song Hye Kyo dan suster Hyo-Joo " Jelasnya
" Hanya berdua? " Tanya Joong Ki lagi
" Tidak, Pak. Kami juga telah mengkordinasi orang untuk melakukan pengawasan dan penjagaan dari rumah sakit 1 orang setiap desa. Jadi ada 3 orang yang akan dinas di setiap desanya " Jelasnya
Joong Ki hanya mengangguk dan melihat sekeliling desa ini.
Ia bertemu dengan beberapa warga yang mengenalinya dan meminta foto dengannya. Karena Joong Ki memang orang yang cukup ramah, ia pun memberikan waktu luang untuk warga mengabadikan dirinya.
Selang 10 menit berlalu.
Pandangan Joong Ki terhenti pada sebuah rumah yang tak jauh dari tempat dinas. Ya anggap saja hanya terhalang oleh 5 rumah warga. Memang bukan rumah biasa. Terlihat rumah yang dihuni oleh orang berada namun tak terurus. Ia melihat ada seorang pria yang menampakan dirinya dibalik jendela. Seperti tak asing baginya. Namun ia tak menggubris.Hye Kyo memanggilnya dan menyuruhnya untuk pulang sebelum matahari terbenam.
" Aku pulang " Ucap Joong Ki
" Take care! Salam untuk Kim Ji-Won " Ujar Hye Kyo
Joong Ki yang berniat masuk kedalam mobillnya, sejenak menoleh kearah rumah itu. Dan melihat sebuah mobil sport terparkir disana.
" Ada apa? " Tanya Hye Kyo menyadarkan
Joong Ki hanya menggeleng. Dan berlalu,
Diperjalanan.Ia memikirkan pernikahannya. Apa yang ia pikirkan soal pernikahan? Perceraian? Atau hatinya yang mulai tak bisa berbohong jika tak mungkin ia tak menyimpan rasa pada istrinya.
" ARHHH! " Jerit Joong Ki memukul stir.
Drett.
Sebuah ponsel berbunyi. Ia menagngkatnya tanpa melihat.
" Halo, Hye Kyo? " Ucapnya
" Wow.. sepertinya ada yang sedang memikirkan wanita lain selain aku? " Sahut wanita dalam ponsel
Joong Ki melirik sejenak pada ponselnya. Dan ternyata Kim Ji-Won yang menghubunginya." Sorry aku.. "
" Kamu dimana? " Tanya Kim Ji-Won
" Sebentar lagi aku sampai "
Di apartment. Kamar No 230.
Joong Ki merebahkan tubuhnya diatas sofa. Seperti tengah lelah karena perjalanan yang cukup menghabiskan banyak waktu.
" Capek? " Tanya wanita disebelahnya
Joong Ki mengangguk cepat
" Aku kan sudah bilang! Biarkan saja istrimu itu pergi bersama anggota lainnya! " Ucapnya
" Sudahlah tidak udah dibahas! Lagi pula dia istriku, dia tanggung jawabku sekarang " Sahut Joong Ki
" OH! Jadi sekarang kamu sudah menganggap dia istri sah kamu?! Iya?! "
" Aku capek! Aku ingin istirahat! Bisa ? " Tegas Joong Ki
" Tapi kan kita sudah janji akan makan malam diluar " Rengeknya
Namun Joong Ki memejamkan matanya dan tertidur.
Pagi hari. Di desa 'Slow City' begitu asri dan sejuk. Dr. Song Hye Kyo dan yang lainnya tengah berolah raga sebelum aktivitas dimulai. Mereka Jogging mengelilingi beberapa tempat yang memang hanya terdapat pepohonan dan danau.
Seperti taman kecil disebuh desa.
Mereka terhenti karena melihat beberapa kursi taman yang berjajar di jalanan. Dan juga beberapa warga yang sedang berjualan dan ada yang sedang olah raga.
Hye Kyo duduk tepat dibawah pohon yang cukup besar sambil menenggak botol minuman yang dibawanya. Tak lama seseorang duduk disampingnya dengan pakaian yang cukup tertutup oleh jaket dan topi.
Hye Kyo menoleh bermaksud menyapa.
Namun.
" Kim Min-Seok?! " Ucap Hye Kyo melihat sosok pria disampingnya adalah pria yang tak asing baginya." Hi! Dr. Song Hye Kyo? " Sahutnya
" Kamu ? kamu kenapa bisa ada disini? " Tanya Hye Kyo terheran
" Kebetulan sekali kita bisa beretemu disini ya? Aku memang sedang berlibur disini. Mengistrirahatkan diri dari pusat kota " Jelasnya
" Kamu ? "
" Ya. Aku ada rumah disini. Dulu orang tua ku sempat membeli rumah disini dan tidak ada salahnya aku mengisi agar tidak banyak bangunan yang rapuh karena jarang dikunjungi " Jelasnya lagi
" Wahh.. kebetulan sekali ya? Dimana rumah mu ? " Tanya Hye Kyo
" Dari sini lurus lalu belok kiri sebrang MD Hospital " Ucapnya
" Hah? Seriusly? Rumah dinas kita juga dekat situ " Ujar Hye Kyo
" Wah ini benar-benar kebetulan bukan? "
Dan mereka berbincang sambil melanjutkan jogging hingga tiba di kediaman.
Jam menunjukan pukul 10.00 waktu seoul. Tim medis mulai bertugas di MD Hospital. Menangani beberapa keluhan pasien yang sebelumnya hanya ditangani oleh dokter umum saja. Bukan dokter spesialis.
Hye Kyo benar-benar menikmati harinya bersama warga dan pasien yang ingin konsultasi padanya.