[✓] GALAXY

𝚂𝙰𝚃𝚄

❝1 tahun cahaya sama dengan 9.460.730.472.580.8 KM. Dan itulah jarak antara aku dan hatimu saat ini.❞

◍◍◍

Sanhee mengintip Soobin dari rak buku. Lelaki itu sedang duduk di salah satu bangku, dan membaca bukunya dengan serius. Sanhee yang melihatnya pun tersenyum malu-malu, lalu pandangannya tertuju pada buku Astronomi yang berada di genggamannya. Kemudian langsung memeluk buku itu penuh kasih.

Gadis berambut sebahu dengan poni yang menutupi jidat itu akhirnya memutuskan untuk duduk di bangku yang tak jauh dari tempat Soobin. Awalnya ia datang ke tempat ini hanya untuk membeli buku saja, tapi begitu melihat Soobin, ia pun memutuskan untuk tetap berada di sini sampai Soobin pergi.

Sanhee membuka bukunya, ia duduk menghadap ke arah Soobin. Sengaja, karena ia ingin memperhatikan Soobin yang tengah serius membaca buku.

"Ah, kak Soobin. Kenapa setiap melihatmu jantungku selalu berdetak tak normal? Apa ini yang dinamakan jatuh cinta? Aku jatuh cinta padamu?"

Mata Sanhee mengintip melalui atas buku yang menutupi wajahnya. Lalu tersenyum malu begitu melihat Soobin yang masih fokus pada bukunya. "Buku saja ditatap seperti itu, apalagi orang yang dicintainya nanti. Kkk."

"Soobin-ah!"

Soobin dan Sanhee mengalihkan atensinya. Seorang gadis cantik berambut panjang datang menghampiri Soobin.

Sanhee langsung memasang wajah cemberut saat melihat Lia ─kakak seniornya─ duduk dihadapan Soobin. Hal itu membuat ia sulit melihat Soobin dengan jelas.

Namun, ia memilih untuk berpura-pura membaca buku, padahal telinganya sudah siap mendengar pembicaraan dua orang yang selalu dicomblangi oleh seluruh penghuni sekolah.

"Kesal sekali. Tadi aku pergi les pagi, tapi sewaktu di jalan menuju tempat les ada orang yang menyerempet ku di trotoar menggunakan sepeda. Ya aku terjatuh hingga pakaianku kotor dan lutut ku terluka! Jadinya aku tidak pergi les dan kembali pulang ke rumah." Lia menjelaskan dengan wajah cemberut dan juga kesal. Soobin yang mendengar itu hanya bisa terkekeh, membuat Sanhee yang sedang memperhatikannya diam-diam semakin memajukan bibir karena kesal.