𝚃𝙸𝙶𝙰 𝙿𝚄𝙻𝚄𝙷 𝚂𝙴𝙼𝙱𝙸𝙻𝙰𝙽

1.7K 401 30
                                    

Kesalahan dalam cerita terjadi karena ketidaksengajaan.

Sanhee dan Soobin turun dari bus setelah beberapa menit diperjalanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sanhee dan Soobin turun dari bus setelah beberapa menit diperjalanan. Sekarang, mereka sudah sampai di pusat perbelanjaan yang ada di kota Seoul. Niatnya, hari ini mereka akan membelikan sesuatu kepada Lia.

"Kita akan membeli apa yang kak Lia suka. Apa kesukaan kak Lia?" Tanya Sanhee yang kini berjalan menuju gedung pusat perbelanjaan itu.

"Jika aku membeli boneka. Apa dia akan menerimanya kali ini?" Tanya Soobin.

"Entahlah, semoga saja dia menerima."

Mereka berdua masuk ke lobi. Tempat pertama yang akan mereka datangi adalah toko boneka yang berada di lantai 2. Mereka pun segera menaiki eskalator. Setelah berada di lantai 2, mereka langsung melangkah mencari letak toko boneka.

"Wa... Bagus sekali." Sanhee reflek melangkah cepat saat matanya melihat boneka yang sangat bagus dan lucu berbentuk kelinci. Lantas, Sanhee pun segera mengambilnya. "Wa.. lucunya."

"Kau menyukai boneka seperti itu, ya?" Tanya Soobin setelah berada di sebelah Sanhee.

Sanhee mengangguk. "Aku suka boneka yang lucu, lembur, dan besar," ungkap Sanhee. Namun, seketika langsung mengembalikan boneka tersebut ke tempatnya. "Kita harus cepat memilih boneka untuk kak Lia, Kak," ucap Sanhee kemudian.

Setelah itu mereka berdua segera melihat-lihat boneka yang ada di dalam toko. "Ini bagus. Menurut kak Soobin, kak Lia akan menyukainya?" Tanya Sanhee sambil menunjukkan sebuah boneka berukuran sedang pada Soobin.

Soobin menggeleng. "Aku tidak tau. Tapi aku harap Lia menyukai apa yang kau pilih," balas Soobin.

Sanhee tersenyum. "Semoga saja."

Setelah berhasil menemukan boneka yang akan diberikan pada Lia, Sanhee dan Soobin kini melangkah di trotoar dengan masing-masing memegang satu ice cream ditangan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah berhasil menemukan boneka yang akan diberikan pada Lia, Sanhee dan Soobin kini melangkah di trotoar dengan masing-masing memegang satu ice cream ditangan mereka.

"Kita akan ke mana lagi? Pulang?" Tanya Sanhee.

Soobin menoleh. "Kau ingin pulang sekarang?" Soobin balas bertanya.

"Eum... Tidak juga. Jarang-jarang aku merasa bebas seperti ini," ungkap Sanhee.

Soobin menekuk alis. Jarang-jarang? Memangnya kenapa?

"Kenapa?"

Sanhee tersenyum. "Jika aku ingin pergi, aku harus izin pada kak Hyunjin dan pergi bersama dengannya," jelas Sanhee.

"Apa? Hyunjin?"

Sanhee mengangguk. "Kak Hyunjin tidak akan mengizinkanku pergi jika tanpa dirinya. Jadi, aku tidak ingin pulang dulu. Jika kak Soobin ingin pulang, pulang saja. Aku bisa pergi sendiri."

"Tidak. Jangan begitu. Aku akan menemani."

Sanhee speechless. Soobin mau menemaninya?

Entah kenapa, rasanya begitu menyenangkan. "Benarkah?"

Soobin mengangguk. "Aku akan menemanimu dan akan mengantarmu pulang. Jika tidak, aku akan habis ditangan Hyunjin," canda Soobin.

Sanhee langsung terkekeh. "Kadang, kak Hyunjin itu menyeramkan. Jadi hati-hati, ya. Aku tidak mau kak Soobin kenapa-napa."

Soobin tersenyum setelah mendengar kalimat terakhir Sanhee. Sementara Sanhee, ia merasa malu sendiri karena kelepasan mengatakan itu.

"Tidak, itu-"

"Tidak apa-apa, aku senang kau mengkhawatirkan ku."

"Eoh?"

"Mau pergi ke Sungai Han?"

Sanhee dan Soobin berdiri di depan sebuah bangunan yang dikunjungi oleh orang-orang yang hanya menyukai buku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sanhee dan Soobin berdiri di depan sebuah bangunan yang dikunjungi oleh orang-orang yang hanya menyukai buku. Tadi, Sanhee menolak ajakan Soobin untuk pergi ke sungai Han, dan lebih memilih untuk pergi ke toko buku yang ada di daerah Gangnam.

"Ah, aku tidak ingat kapan terkahir aku datang."

Sanhee menoleh. Soobin ikut menoleh. "Tapi aku ingat saat aku membantumu mengambil buku."

Sanhee tersenyum. "Iya, aku juga ingat."

"Selalu mengingatnya."

"Ayo masuk."

Sanhee mengangguk. Mereka berdua masuk ke dalam toko buku, dan begitu masuk hidung mereka langsung mencium aroma buku yang begitu harum. Sanhee berlari kecil untuk menuju rak kesukaannya, yaitu Astronomi.

"Banyak buku baru..." Gumam Sanhee sambil melihat buku baru yang berjejer rapi di rak astronomi.

"Kau sangat menyukai astronomi."

"Astaga!"

Sanhee langsung menabrakkan punggungnya ke rak setelah terkejut mendengar celetukan Soobin. Kini, Soobin sedang berada dihadapannya.

"Apa aku mengejutkanmu?" Tanya Soobin.

Sanhee berusaha untuk bernapas normal, lalu terkekeh. "Iya, mengagetkan sekali." Sanhee tersenyum kaku pada Soobin. Mata mereka beradu untuk beberapa saat. Hingga tiba-tiba, Sanhee merasa Soobin semakin mendekatinya.





Sanhee menutup mata, dan ia merasakan sesuatu mendarat di bibirnya.

[✓] GALAXYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang