Kesalahan dalam cerita terjadi karena ketidaksengajaan.
Ceklek
Lia membuka pintu rumahnya setelah diperintahkan oleh sang ibu untuk pergi ke luar membeli sesuatu. Namun, matanya malah menemukan sebuah paper bag besar yang ada di dekat kakinya.
"Apa ini?" Lia segera mengambil paper bag itu.
Setelah terambil, Lia segera melihat isinya. Dan ia terkejut karena isinya adalah sebuah boneka beruang berwarna cokelat yang berukuran sedang. Lantas, Lia pun segera mengambil secarik kertas yang ada di syal beruang itu.
Setelah membacanya, Lia menghela napas. "Soobin lagi." Kemudian ia berjalan meninggalkan rumah dan pergi menuju rumah Soobin yang memang berhadapan dengan rumahnya.
Setelah menekan bel, ibu Soobin membukakan pintu. Lia tersenyum hangat pada wanita paruh baya itu. "Bibi."
"Lia? Ayo masuk."
"Tidak, Bi. Aku harus pergi karena di suruh ibu membeli sesuatu. Aku ke sini hanya ingin mengembalikan barang pemberian Soobin yang diletakkan di depan pintu rumahku. Tolong, ya, Bi." Lia memberikan paper bag berisi boneka itu kepada ibu Soobin.
"I—iya. Lia."
"Iya?"
"Apa ada masalah yang terjadi?"
Lia tersenyum. "Begitulah, Bi. Ya sudah, aku pergi dulu. Selamat malam."
Lia melangkah meninggalkan rumah Soobin. Ibu Soobin memperhatikan dengan bingung kepergian Lia.
Sanhee
|Bagaimana, Kak?
|Sudah mendapat balasan?Soobin
Belum |
Aku menjadi dugun-dugun sekarang |Sanhee
|☺️
|Aku tebak, kak Lia akan segera memberi balasan."Soobin-ah."
Soobin melihat ke arah pintu. Ibunya masuk dengan membawa... Paper bag yang seharusnya Lia terima. Lantas, Soobin segera turun dari kasur. "Ibu... Bukannya..."
"Lia memberikan ini. Dia mengembalikannya."
Soobin segera mengambil paper bag itu dari ibunya. Kemudian Soobin mengacak rambutnya frustasi.
"Ada masalah apa di antara kalian?" Tanya ibu.
Soobin duduk di tepi kasur. Ia benar-benar sudah putus asa. "Soobin membuat Lia kecewa, Bu. Soobin harus bagaimana?" Tanya Soobin.
Ibunya ikut duduk di tepi kasur, tepat di sebelah Soobin. "Kenapa kau bisa membuat Lia kecewa?"
"Soobin berbohong, Bu. Soobin menyesal..."
Ibu Soobin menghela napas, lalu menarik Soobin ke pelukannya. "Jadi, kau sedang berusaha meminta maaf padanya?" Tanya ibu Soobin.
"Iya, sudah dua kali, tapi Lia belum memaafkan Soobin." Soobin melepas pelukan. "Ibu punya ide tidak agar Lia memaafkanku?" Tanya Soobin kemudian.
Ibunya terlihat sedang berpikir. "Ha! Besok lusa, Lia ulang tahun, kan?" Tanya ibunya. Soobin terdiam, mencoba untuk mengingat. Dan seketika matanya membulat.
"Benar, sebentar lagi Lia ulang tahun."
"Kau bisa menyiapkan kejutan ulang tahun untuknya. Biasanya, setelah rencana ketiga, permasalahan bisa selesai. Lia akan memaafkanmu."
"Benarkah?"
Ibunya mengangguk. "Kau bisa mendekorasi tempat untuk memberikan kejutan padanya, atau mungkin... Kau bisa membuatkan kue spesial untuknya," jelas ibu.
Soobin tersenyum. Ide ibunya bagus juga. "Ah, terima kasih. Sayang ibu. Kalau begitu aku akan memberitahu temanku dulu," ucap Soobin.
Ibunya mengangguk. Lalu berdiri dan pergi meninggalkan kamar Soobin. Sementara itu, Soobin meraih kembali ponselnya dan segera mengetikkan pesan pada seseorang.
Soobin
Besok lusa Lia ulang tahun, apa kau bisa membantuku lagi?Sanhee
|Baiklah
|Aku akan membantu kak Soobin ☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] GALAXY
Fanfic‹ 𝐆𝐀𝐋𝐀𝐗𝐘 › ft Choi Soobin ❝Menyukai seseorang yang belum tentu akan membalas memang menyakitkan.❞