𝚃𝙸𝙶𝙰 𝙿𝚄𝙻𝚄𝙷 𝚂𝙰𝚃𝚄

1.6K 401 37
                                    

Kesalahan dalam cerita terjadi karena ketidaksengajaan.

Kesalahan dalam cerita terjadi karena ketidaksengajaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eoh, kak Hyun..."

Hyunjin melewati Sanhee begitu saja ketika Sanhee akan menyapa. Lalu, Sanhee menoleh ke belakang. Ada yang aneh, Hyunjin terlihat begitu... Marah?

"Ada apa, ya?" Tanya Hana yang ikut bingung.

Sanhee menoleh dan menggelengkan kepala.

"Hyunjin-ah!"

"Kak Lia."

Lia berhenti saat mendapat panggilan itu. Kemudian Lia melihat Sanhee dan langsung saja memeluk Sanhee. Hana dan Sanhee tentunya terkejut. Lia tiba-tiba saja memeluk.

Lia melepas pelukannya. "Maafkan aku, aku benar-benar minta maaf," ungkap Lia.

Sanhee menekuk alis. "Untuk apa, Kak?" Tanya Sanhee.

"Untuk semuanya, aku marah padamu karena mengira kau dan Hyunjin berpacaran. Maafkan, aku," jelas Lia.

Sanhee menatap Lia tak percaya. "Jadi itu alasannya?"

Lia mengangguk. "Maafkan aku."

"Tapi... Kak Lia tau darimana kebohongan itu?"

"Soobin. Dia membohongiku! Aku tidak pernah menyangka bahwa dia berbohong tentang kau dan Hyunjin, padahal kau dan Hyunjin sepupuan."

Sanhee membekap mulutnya karena terkejut. "Kak... Soobin?"

"Lalu, kenapa kak Hyunjin berlalu begitu saja?" Tanya Hana.

"Ah! Sanhee-ya, ayo ikut aku. Sepertinya akan ada masalah di antara Hyunjin dan Soobin. Hyunjin mungkin marah karena aku menceritakan semuanya tentang Soobin yang membohongiku."

Sanhee mendelik. "Marah? Ya sudah, ayo."

Sanhee, Lia, dan Hana segera berlari untuk menyusul Hyunjin yang kemungkinan pergi ke lapang basket untuk menemui Soobin.

Sanhee, Lia, dan Hana segera berlari untuk menyusul Hyunjin yang kemungkinan pergi ke lapang basket untuk menemui Soobin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Choi Soobin!!"

Soobin yang baru saja akan memasukkan bola ke dalam ring berhenti. Semua atensi langsung tertuju pada seseorang yang baru saja berteriak. Dilihatnya Hwang Hyunjin yang datang menghampiri Soobin.

Bugh

"Beraninya kau membohongi Lia tentang aku dan Sanhee!!" Seru Hyunjin.

Soobin berdiri tegak lagi setelah terjatuh akibat pukulan keras Hyunjin. Soobin memegangi bibirnya yang terasa nyeri.

"Apa maksudmu?" Tanya Soobin kebingungan.

"Kau yang sudah mengatakan pada Lia jika aku dan Sanhee berpacaran, kan, karena itu akhir-akhir ini sikapnya berubah padaku?" Tanya Hyunjin.

Soobin merasa terkejut, tapi ia berusaha menyembunyikannya. "Tau dari mana?" Tanya Soobin.

"Lia. Dia memberitahuku semuanya."

"Li... A?"

"Kak Hyunjin."

Hyunjin dan yang lainnya menoleh. Sanhee berlari mendekat dan berdiri di sebelah Hyunjin sambil memegang lengan Hyunjin agar tidak memukul Soobin lagi.

"Lia?"

"Apa? Aku kecewa padamu, Choi Soobin. Kenapa kau membohongiku?" Tanya Lia sambil menatap kecewa Soobin. Ia sama sekali tidak menduga bahwa sahabat yang selalu ia percaya membohonginya hingga membuat kecewa. Untuk apa juga Soobin harus mengatakan kebohongan itu?

"Aku juga... Tidak menyangka kak Soobin seperti itu..." Lirih Sanhee sambil menunduk.

Melihat Sanhee yang lirih seperti itu membuat Soobin merasa... Tidak enak. Sanhee gadis yang baik, tapi Soobin malah mempergunakannya agar ia bisa membuat Lia menjauh dari Hyunjin. Padahal waktu dulu Sanhee pernah memberitahunya bahwa Hyunjin dan Sanhee sepupuan.

"Sekarang kau akan berbuat apalagi? Semuanya sudah terbongkar. Aku sangat tidak menyangka kau akan berbuat seperti itu. Bahkan, kau membohongi sahabatmu sendiri, Choi Lia." Hyunjin menunjuk Lia. "Sebenarnya apa alasanmu melakukan ini?" Tanya Hyunjin.

"Kau ingin tau?"

"Aku, aku sangat ingin tau," sahut Lia.

Soobin menyeka darah yang ada di sudut bibirnya. Kemudian Soobin membanting bola basket yang sedari tadi dipegangnya.

"Aku menyukaimu! Puas?!" Setelah mengaku, Soobin melangkah pergi meninggalkan lapangan basket, semuanya sudah hancur, Soobin bahkan tidak bisa membayangkan reaksi Lia. Ia juga tidak tau apa yang akan terjadi dengan hubungan persahabatannya setelah ini.










"Maaf." -Soobin.

[✓] GALAXYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang