Kesalahan dalam cerita terjadi karena ketidaksengajaan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sanhee dan Soobin duduk bersebelahan di ruang makan. Saat ini, mereka berdua sedang menunggu kue yang sedang di oven. Setelah kejadian tadi, mereka berdua jadi merasa canggung satu sama lain, apalagi Sanhee yang merasa ingin hilang saja dari hadapan Soobin.
Sanhee sedikit menunduk. Diam-diam Soobin melirik Sanhee. Soobin merasa, jantungnya berdetak begitu cepat. Tapi ia tidak tau penyebabnya.
"Ekhem, berapa menit lagi?" Tanya Soobin yang memecah keheningan dan berusaha mengusir kecanggungan.
"Eum.. baru saja di oven, Kak. Mungkin masih lama," balas Sanhee.
"Ah, begitu..."
Sanhee mengangguk kaku. Lalu keduanya kembali terdiam dalam kecanggungan. Namun, Sanhee tiba-tiba terbatuk dan berusaha untuk bersikap biasa lagi.
Sanhee memilih untuk membuat butter cream untukkue nya dengan bahan yang sudah berada di atas meja. Dan perlu diketahui, meja makan masih sangat berantakan.
"Kak... Soobin."
Soobin menoleh. "Iya?"
"Tolong, Gula—"
"Ah, ini." Soobin segera mengambil sebungkus gula besar yang berada didekatnya, kemudian memberikannya pada Sanhee. Sanhee menerima dengan gugup, setelah itu ia segera membuat butter creamkue.
Kini, yang tadinya hening mendadak berisik karena Sanhee yang sedang mengaduk bahan-bahan menggunakan mixer.
Soobin hanya bisa memperhatikan. Diam-diam, Soobin juga terus melirik Sanhee. Jantungnya masih belum bisa berdetak normal. Ada apa dengannya sekarang?
Suara mixer berhenti, Sanhee mencoba mencicipi bahan-bahan yang sudah di tercampur aduk dengan merata. "Kak Soobin, bagaimana menurutmu?"
"Ya?"
"Coba.. cicipi."
Soobin menurut, ia segera mencicipi butter cream buatan Sanhee.
"Sudah enak."
"Benarkah?"
Soobin mengangguk. "Iya."
"Syukur kalau begitu." Sanhee tersenyum senang. Kemudian Sanhee berdiri dan mulai membersihkan meja makan yang terlihat begitu kotor.
Soobin ikut berdiri. "Sanhee-ya."
Sanhee menoleh. "Ya?"
"Tunggu sebentar, ada sesuatu."
Sanhee speechless. Soobin mendekat ke arahnya. Jantung keduanya kini sama-sama berdetak cepat. Ketika sudah berhadapan dengan Soobin, Sanhee hanya bisa diam membeku.
Soobin memajukan wajahnya perlahan. Kemudian, dengan jantung yang sudah tidak bisa berdetak secara normal, ia menempelkan bibirnya pada bibir Sanhee. Di bibir Sanhee terdapat sedikit butter cream dan Soobin memilih untuk mencium Sanhee agar menghilangkan butter cream itu.