2. Keluarga Choi

1.3K 130 59
                                    

Di sebuah mansion yang megah, hiduplah sebuah keluarga kaya raya, sang kepala rumah tangga bernama Choi Seung-hyun, seorang gembong narkoba, kelas kakap, bisnis nya bukan hanya itu, tapi juga menggelapkan barang-barang mewah untuk menghindari cukai, dia memiliki seorang istri bernama Sandara Park, seorang ibu rumah tangga biasa, yang setia dan penurut pada suami nya, apa pun yang dikatakan Seung-hyun, Dara, nama panggilan nya, tak akan pernah berani membantah sang suami.

Mereka di karuniai empat orang putri, dan saat ini, Seung-hyun sedang menantikan kelahiran anak ke 5 nya, menanti selama 10 tahun demi kehamilan yang sekarang, membuat Seung-hyun begitu antusias menjalani masa-masa kehamilan sang istri di usia yang tidak muda lagi.

Seung-hyun sedang duduk di ruang kerja nya, bersama Taeyang, orang yang paling dia percayai di dunia ini, bisa dibilang Taeyang adalah tangan kanan Seung-hyun, kedua nya menikmati cerutu kelas premium yang tentu saja di dapat dari hasil penggelapan oleh perusahaan Seung-hyun, yang menguasai pasar gelap di Korea, dan berpusat di Seoul.

"Hyung, bagaimana dengan kandungan Dara noona, apa ibu dan bayi nya sehat?" Tanya Taeyang yang memang sudah menganggap Seung-hyun seperti saudaranya sendiri, dan bukan boss nya.

Seung-hyun mengisap dalam cerutu ditangan kanan nya, dan menghembuskan asap nya berlahan.

"Hasil pemeriksaan terakhir sehat, kalau tidak meleset, minggu depan putra ku lahir" kekeh Seung-hyun.

"Akan ku perlakukan dia seperti raja, karena dia lah kelak yang akan mewarisi seluruh bisnis ku" lanjut Seung-hyun

"Aku nanti yang akan mengajari nya bela diri" sahut Taeyang, kedua nya kemudian larut dalam obrolan seputar generasi penerus keluarga masing-masing.

"Jika kamu memiliki seorang putra nanti, aku ingin menjadikan dia sebagai saudara dari putra ku, agar persahabatan kita tidak putus" ucap Seung-hyun.

"Jika anak ku perempuan?" Tanya Taeyang.

"Akan ku jodohkan dia dengan putra ku" jawab Seung-hyun serius, Taeyang mengangguk setuju.

Malam itu hujan turun dengan deras, jadi Seung-hyun dan Taeyang menunda kepulangan mereka, memilih menunggu hujan reda dengan menikmati cerutu sambil berbicara hal-hal serius tentang keluarga.

Tok

Tok

Tok

Pintu ruangan Seung-hyun di ketok oleh pengawalnya dari luar.

"Masuk" jawab Seung-hyun, sang pengawal pun membuka pintu nya.

Ceklek

"Maaf tuan, nyonya Dara diperkirakan akan melahirkan malam ini, beliau sudah dalam perjalanan menuju ke rumah sakit" beritahu sang pengawal membungkuk hormat pada tuan nya.

"Siap kan mobil, kita berangkat sekarang" Seung-hyun segera memakai jas nya dan merapikan baju nya.

Ditengah hujan deras dan petir, mobil Seung-hyun melaju pelan menuju ke rumah sakit, jantung nya berdebar cepat, tak sabar untuk segera melihat putra nya.

"Tenang lah hyung, semua pasti akan baik-baik saja" Taeyang mencoba menenangkan kegelisahan Seung-hyun.

"Bukan itu Tae, aku hanya tak sabar untuk segera bertemu putraku" jawab Seung-hyun, kedua nya terkekeh menyadari kekonyolan Seung-hyun.

Sementara di rumah sakit, bayi yang Dara kandung sudah lahir, dia bahkan sudah di pindahkan ke ruang perawatan, dengan di temani keempat putri nya dan Han ahjuma, pemimpin asisten rumah tangga di mansion Choi.

Tap

Tap

Tap

Seung-hyun melangkah tak sabar, untuk segera sampai di kamar perawatan sang istri.

Ceklek

Seung-hyun membuka pintu dengan senyum merekah di bibir nya, Seohyun putri pertama nya langsung memeluk dan mendekap adik-adiknya, firasatnya berkata, akan terjadi sesuatu yang buruk.

"Selamat tuan Seung-hyun, anda di karuniai seorang putri cantik yang sempurna"

Jedar

Jantung Seung-hyun rasanya seperti berbenti berdetak untuk sesaat, mendengar ucapan sang dokter yang baru saja memeriksa sang istri.

Seung-hyun tak menyahut, senyum nya hilang, wajah nya berganti aura, guratan kekecewaan jelas terlihat di kedua matanya, sang istri takut, dia merasa bersalah, wajah nya memerah, matanya berkaca-kaca, Han ahjuma segera mendekap tubuh majikan nya.

Seung-hyun yang tak percaya pun langsung menghampiri box bayi yang berada tak jauh dari ranjang sang ibu.

Sret

Membuka kasar kain yang menyelimuti tubuh polos nya, untuk memastikan bahwa apa yang dikatakan sang dokter itu benar.

Seung-hyun terperanjat, karena memang benar, bayi nya berjenis kelamin perempuan, untuk beberapa saat dia terdiam, sang bayi mulai terusik hawa dingin.

"Sebagai gantinya, karena aku tak memiliki seorang penerus, aku akan membesar kan dan mendidiknya sebagai laki-laki yang kelak akan mewarisi bisnisku, dia adalah Choi Rio Lalisa" ucap Seung-hyun lantang sambil mengangkat tubuh telanjang sang bayi dengan kedua tangan nya.

Duar

Petir menggelegar dengan kencang setelah Seung-hyun mengakhiri kalimatnya, dan tepat bersamaan dengan pecah nya tangis bayi Rio.

Mendengar ucapan Seung-hyun, Dara terus menggeleng sambil menangis, dia tak ingin putri nya diperlakukan seperti seorang anak laki-laki, dia ingin menolak, tapi tak bisa, Han ahjuma ikut menangis sambil memeluk Dara.

Begitu juga Seohyun, Irene, Krystal dan Jennie mereka berpelukan erat karena takut pada sang ayah.

Taeyang menunduk, miris mendengar keputusan boss nya, tapi dia pun juga tak bisa melakukan apa-apa.

"Tak ada yang bisa menentang keputusanku, atau kalian akan tahu resiko nya, semua ini tak akan terjadi jika kamu bisa memberiku seorang putra" ucap Seung-hyun tajam, dia seolah menyalahkan Dara karena tak bisa memberi nya seorang putra, tanpa pamit dia pergi begitu saja meninggalkan kamar sang istri.

Semakin pecah sudah tangis Dara dipelukan Han ahjuma, sepeninggalan suami nya.

"Ini semua salahku ahjuma, aku istri yang buruk, aku istri yang tidak sempurna untuk suami ku ahjuma, aku ibu yang buruk untuk contoh putri-putri ku, semua salahku, dan sekarang Lisa yang harus menanggung semua kegagalanku ahjuma" rancau Dara putus asa, tangis nya makin menjadi, para putrinya ikut mengerumuni dan memeluk sang ibu.

"Tidak, ini bukan salah nyonya, percayalah, nona Lisa pasti mampu melalui semua nya nyonya, percayalah" hibur Han ahjuma, tapi tetap, itu masih tak mampu menghilangkan perasaan bersalahnya pada sang putri bungsu.

Dan Seung-hyun, dia menerobos hujan dengan langkah gontai nya, rasa kecewa benar-benar telah mengeraskan hati nya, hingga membuatnya berpikir dangkal.

Taeyang hanya mengikutinya dari belakang, menjaga jarak aman, karena jika Seung-hyun kalap, nyawa bisa jadi taruhan nya, padahal tahun depan Taeyang akan menikahi kekasihnya.

#TBC

Its AlrightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang