10. Polisi

707 111 87
                                    

Rio dan Bambam pindah ke klub yang lain, kali ini mereka hanya mengandalkan insting nya, mereka kembali memesan bir, yang berkadar alkohol rendah, lalu duduk mengamati pengunjung, yang barang kali membutuhkan nya.

Seorang wanita berjalan gontai menuju ke tempat duduk yang Rio dan Bambam tempati.

Bruk

Wanita itu menjatuhkan pantatnya disebelah kiri Rio, tanpa sungkan dia menaikan kaki kiri nya keatas pangkuan Rio dan memutar tubuh nya menghadap sang pemuda, dia tersenyum nakal menatap wajah tampan Rio yang masih tak bereaksi.

"Aku butuh barang mu" lirih nya ambigu

"Uang nya, bartender disana yang akan membayar nya nanti" lanjut sang wanita, Rio langsung paham, dia mengusap kaki jenjang yang berada dipangkuan nya itu, sebelum diakhiri gerakan menyelipkan sesuatu di high hell yang wanita itu kenakan.

Cup

"Terima kasih tampan" ucapnya nakal meninggalkan kecupan di pipi Rio yang merasa geli, kemudian mengusapnya dengan telapak tangan nya, Bambam terbahak melihat reaksi Rio.

Mereka pulang menjelang pagi.

Sesampai di rumah, Rio dan Bambam memilih tidur, sampai. . .

Bruk

Somi masuk ke kamar Rio dan mengganggu nya.

"Oppa, ayo antar aku sekolah" rengek nya.

"Sayang, jangan ganggu oppa" tegur Seo pada sang putri, Somi acuh, dia tetap merengek pada Rio.

"Baiklah, baiklah" jawab Rio yang belum lama tertidur, bahkan baju nya belum dia ganti, Seo manatap khawatir pada dongsaeng nya itu, mereka turun ke bawah, dimana semua sudah berkumpul.

"Sudah bangun?" Heran Dara mengusap rambut cepak putri nya.

"Mau mengantar Somi sekolah mam" jawab Rio meneguk susu hangat di depan nya.

"Antar aku juga ya oppa" rengek Tzuyu

"Aku juga oppa ya" Rayu Yeri

"Ella ikut Rio, Ella ikut" si kecil tak mau kalah dengan suara lucu, Rio mengangguk, dia lalu memangku tubuh mungil.

"Sarapan dulu ne" bujuk Dara, Rio menggeleng, tapi sang mama memaksa untuk menyuapinya, mau tak mau Rio pun terpaksa membuka mulut nya.

Rio berjalan keluar rumah sambil menggendong Babby Ella yang memegangi botol susu nya, di depan nya ketiga gadis kecil nya berjalan menuju mobil yang akan Rio pakai untuk mengantar mereka sekolah.

Saat pulang
Rio terus mengobrol bersama babby Ella yang duduk di jok depan menemani sang oppa.

Rio memperhatikan lingkungan sekitar saat di lampu merah, dan nampaklah seorang pria keluar dari sebuah kedai menenteng cup copi dan papper bag.

"Sudah jadi polisi sekarang?" Gumam Rio senyum-senyum tak jelas.

"Rio, kenapa senyum senyum?" Tanya babby Ella polos, wajah Rio langsung memerah menahan malu dengan pertanyaan si kecil.

Setiba di rumah, babby Ella tertidur, Rio pun menggendong nya keluar mobil, membawanya ke sofa di depan tv dan melanjutkan tidur nya sambil memeluk keponakan nya itu.

Bambam tiba-tiba datang, dia duduk di sofa seberang Rio, dia hanya diam dan terus menatap sang tuan muda yang sedang terlelap sambil memeluk babby Ella.

Plak

"Aduh" erang Bambam yang kepalanya di pukul oleh sang nenek dari belakang, tangan kanan nya mengusap-usap bagian yang sakit.

Its AlrightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang