9. Di Mulai

733 115 74
                                    

Dua tahun sudah, Rio dan Bambam telah menyelesaikan wajib militer nya, saat ini mereka sedang mengikuti upacara kelulusan.

Dara tersenyum haru pada sang putri yang ikut ambil bagian sebagai petugas upacara, dan Seung-hyun, di berbangga diri karena bagi nya, apa yang mampu Rio lalui selama ini adalah karena dia, dan tentu saja fakta bahwa Rio adalah "putra" seorang Choi Seung-hyun membuat nya menjadi lupa akan kodrat asli anak nya.

"SELAMAT DATANG" sambut keluarga besar Choi saat Rio dan Bambam datang dari camp militer

Seolah tak ada waktu untuk Rio sekedar beristirahat, sang papa sudah mengatur nya untuk terjun ke dunia gelap yang di geluti nya.

"Rio, papa ingin, kamu lah yang melanjutkan bisnis ini nanti, dan minggu depan, temui lah Bobby di kantor papa, tanyakan pada nya tentang tugas pertama mu, bersama Bambam" ucap tegas Seung-hyun.

"Yeobo, Rio baru pulang dari wamil nya, kasih dia waktu istirahat" kesal Dara, Seung-hyun menoleh dan menatap tajam pada sang istri.

Seung-hyun pun marah pada keberanian sang istri, selesai makan malam, anak-anak pun telah meninggalkan meja makan.

"Kamu tahu kan, aku tak akan segan menyingkirkan Rio jika kamu terus membelanya dan membuat dia berani menentangku" Seung-hyung mencoba mengingat kan pada sang istri, bahwa dia tidak bisa di lawan, Dara menunduk, air matanya menetes dalam diam.

Tak ada yang tahu bahwa Dara dan Rio, ternyata saling melindungi di bawah ancaman Seung-hyun.

Saat ini, Rio, Bambam, Somi, Tzuyu dan Yeri sedang bermain bola di lapangan belakang mansion Choi, si kecil Ella yang baru berusia 28 bulan, ikut berlari dari sisi lapangan sambil mengangkat kedua tangan nya, dia tak ingin berdiam diri, semua melawan Rio, tak ada yang memihak nya kali ini, kecuali si kecil Ella, yang teriak-teriak menyebut nama Rio dengan lidah cadel nya, hanya babby Ella yang memanggil Rio dengan sebutan nama saja.

Bruk

"Aahh. . ." Rio pura-pura mengerang sakit saat Bambam menekel nya dari samping.

Babby Ella panik meghampiri Rio dan menjatuhkan tubuhnya diatas tubuh Rio.

"Rio. . . Rio" panggilnya sambil berusaha mencari wajah sang "oppa" yang meringis dan tertutup lengan kiri.

"Mana sakit? Mana sakit?" Tanya babby Ella yang belum terlalu jelas bicaranya, membuat yang lain tertawa gemas dengan perhatian si kecil, Rio pun tak tahan, dia lalu meraih tubuh Ella dan mengangkat dengan kedua tangan nya.

"Rio" jeritnya kaget, yang diteriaki malah terbahak-bahak, tak jauh dari tempat Rio bercanda, Bambam terus menatap penuh makna pada sang tuan muda, Han ahjuma menggeleng sambil membawa air minum untuk putri dan cucu Seung-hyun beserta nyonya besar, yang sedari tadi tak bisa berhenti tertawa menyaksikan kelucuan cucu-cucu mereka bercanda bersama Rio dan Bambam.

"Rio" jeritnya kaget, yang diteriaki malah terbahak-bahak, tak jauh dari tempat Rio bercanda, Bambam terus menatap penuh makna pada sang tuan muda, Han ahjuma menggeleng sambil membawa air minum untuk putri dan cucu Seung-hyun beserta nyonya besar...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Its AlrightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang