Dan Seung-hyun membuktikan ucapan nya, dia mendaftarkan nama Choi Rio Lalisa sebagi putra bungsu nya.
Han ahjuma yang bertugas untuk mengasuh bayi Rio, membantu Dara yang kadang sibuk mengurus Jennie yang masih berumur 10 tahun.
Han ahjuma membawa bayi Rio berjemur di halaman belakang pagi itu, lalu di susul bocah berumur 3 tahunan berdiri di depan Han ahjuma.
"Selamat pagi nona kecil" sapa sang bocah membuat Han ahjuma terhenyak.
"Bam, jangan panggil dia nona, dia tuan muda, ingat itu" tekan Han ahjuma pada cucu nya Bambam, sambil berbisik takut ada yang mendengar nya.
"Iya nek" jawab Bambam patuh, Han ahjuma sudah bekerja di keluarga Choi dari saat dia masih muda, sampai sekarang dia memiliki cucu dari putra nya yang gugur saat mengikuti wamil dua tahun yang lalu, ibu kandung Bambam sendiri akhir nya menikah lagi dan meninggalkan putra nya ikut sang nenek, karena Han ahjuma juga sudah tak memiliki seorang suami, Seung-hyun pun akhir nya mengijinkan mereka ikut tinggal di mansion
Bambam muda akan selalu membantu nenek nya mengasuh bayi Rio, menjaga nya saat sang bayi tertidur dan Han ahjuma sedang membagi tugas pada seluruh pelayan di mansion Choi, Bambam bahkan sudah seperti kakak laki-laki bagi seorang Rio.
Yaa, Rio tumbuh sebagai gadis tomboy, mulai dari ujung rambut, sampai ujung kaki, semua yang dia pakai adalah baju dan aksesoris pria, umur nya baru tiga tahun, tapi dia sudah sibuk dengan jadwal latihan karate, menembak, dan taekwondo.
"Unnie, mana handuk ku" teriak Rio yang sedang bermain air bersama Bambam di samping mansion tempat biasa para supir papa nya mencuci mobil.
Seohyun yang terhenyak dengan panggilan itu pun segera berlari keluar menghampiri sang adik.
Jeng jeng
Dan benar saja, Seung-hyun yang baru pulang dari kantor nya sudah berdiri di depan Rio dengan wajah memerah nya.
"Kamu panggil apa noona mu tadi?!" Bentak Seung-hyun, Rio terjengkit dengan bentakan papa nya.
Sret
Seung-hyun menarik kasar tangan mungil Rio menuju ke kamar mandi di lantai bawah.
Seohyun hendak menyusul tapi tangan kanan Taeyang sudah menahan nya, dia menggeleng pelan agar Seohyun tak menyusul sang papa, karena Taeyang khawatir, malah akan membuat Seung-hyun semakin murka.
Brak
Seung-hyun mendorong kasar tubuh kecil Rio ke sudut kamar mandi.
Byur
Dia menyiramkan air ke sekujur tubuh mungil putri nya.
"Sudah berapa kali papa bilang panggil mereka noona" teriak Seung-hyun
Byur
Lagi dia menyiram air pada Rio.
"Ampun papa" mohon Rio dengan suara kecil nya, Dara yang baru turun dari lantai atas sudah luruh di lantai mendengar suara memelas Rio yang sedang dihukum papa nya di kamar mandi.
"Maafkan Rio papa" rintih sang putri membuat Seung-hyun semakin gelap mata
"Berani kamu melawan papa sekarang, hah?!" Seung-hyun terus berteriak.
Byur
Dan lagi, dia terus mengguyur dan menyiramkan air dingin ke tubuh kurus Rio sebagai hukuman atas kesalahan nya yang memanggil Seohyun dengan sebutan unnie.
"Ampun papa, Rio mohon, Rio tak akan mengulangi nya lagi" mohon sang bocah lemah, melihat putri nya sudah tak berdaya, Seung-hyun menghentikan hukuman nya, wajah nya masih diliputi amarah, Seohyun sudah menangis sesenggukan dipelukan Taeyang, Irene mematung di depan pintu kamar nya, dia tak berani bergerak, dan hanya mendengar teriakan sang papa, serta rintihan Rio, tak jauh beda dengan unnie nya, Krystal menangis dalam diam sambil memeluk Jennie yang menangis ketakutan, mereka ikut merasa sakit dengan hukuman yang diterima Rio, sang adik bungsu.
Seung-hyun meninggalkan kamar mandi begitu saja, dan Rio sudah tak berdaya di dalam sana.
Taeyang segera merebut handuk yang berada ditangan Seohyun.
"Rio" kagetnya melihat sang bocah pingsan dengan bibir membiru, Taeyang membungkus tubuh basah itu dengan handuk yang dibawanya.
Blam
Seung-hyun menutup kasar pintu ruang kerja nya, dan setelah itu, para perempuan baru berani berhamburan untuk mendekati Taeyang yang menggendong Rio menuju ke kamar sang bocah.
"Cepat ganti baju nya" perintah Taeyang pada Seohyun yang terpaku melamun menatap Rio, ucapan Taeyang menyadarkan nya dan langsung membuka seluruh baju basah Rio.
Krystal, dan Jennie langsung menghampiri ranjang Rio, Irene mengambilkan air hangat di dapur, Han ahjuma memapah tubuh Dara yang nyaris pingsan menyaksikan putri nya di siksa.
"Anak ku, putri ku" lirih nya memeluk tubuh Rio yang masih tak berdaya dan belum siuman, Dara terus menangis dan tak melepas dekapan nya dari sang putri.
Malam nya Rio demam, suhu tubuh nya terus naik, dia juga tak kunjung membuka mata, selesai makan malam, tak ada yang kembali ke kamar, semua memilih menemani Rio.
"SANDARA. . . !!!!" Teriak Seung-hyun manggil sang istri karena tak kunjung memasuki kamar mereka, sang istri terjengkit kaget, dia mengusap kasar air mata nya, lalu turun dari ranjang putri nya.
"Mama titip Rio ne, jaga dongsaeng kalian" pesan nya sebelum meninggalkan kamar.
"Ne mam" jawab mereka patuh.
Mereka pun tidur berhimpitan di kasur Rio sambil memeluknya erat, mendapat perlakuan tak adil dari sang papa membuat Rio mendapatkan limpahan kasih sayang dari para noona nya.
Dan lagi-lagi, pagi nya tetap tak ada yang beranjak dari kamar sang maknae, sampai Rio membuka kedua mata nya secara berlahan.
"Noona" hanya kata itu yang pertama dia ucapkan saat melihat Seohyun, Irene, Krystal dan Jennie mengerumuni nya.
"Rio"
"Syukurlah kamu akhir nya sadar"
"Ya Tuhan Rio"
"Astaga Rio ku"
Lega mereka begitu Rio siuman, dia melempar senyum manis nya pada saudara perempuan nya.
Rio mendapatkan hujaman ciuman bertubi-tubi dari para noona nya, dia terpingkal karena geli, Dara tersenyum lega melihat putri nya telah kembali, meski dalam hati dia tetap merasakan nyeri.
Brak
Bambam mendorong pintu kamar sahabat nya, dia khawatir karena dari kemarin dia hanya tahu kalo Rio dihukum papa nya.
"Rio" seru nya
Bruk
Langsung memeluk tubuh sang sahabat membuat keduanya terguling diatas ranjang, mereka yang menyaksikan itu hanya tertawa lucu.
"Bambam, hati-hati, tuan muda masih sakit" hardik Han ahjuma pada sang cucu, dia merasa sungkan pada keluarga Choi atas tingkah Bambam.
"Biarkan mereka melepas rindu ahjuma" ucap Dara yang menyadari ketidak enakan Han ahjuma.
"Bambam pasti sangat mengkhawatirkan Rio semalam" lanjut Dara.
"Dia tak berhenti bertanya tentang keadaan tuan muda nyonya" sahut Han ahjuma menghela nafas, mendengar pengakuan nya, Dara terkekeh.
"Nah sekarang, putri-putri mommy mandi ne" perintah Dara pada para putri nya, mereka pun meninggalkan kamar Rio dan membiarkan nya bermain bersama sang sahabat Bambam.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Its Alright
Randomkisah cinta segi empat, antara Lisa, Taehyung, Rose dan Bambam