15. Sepatu

741 116 75
                                    

Rio melanjutkan perjalanan nya mengantar Rose pulang.

"Aku tidak ingin pulang" rengek Rose, Rio menoleh pada sang gadis.

"Di rumah aku kesepian meski ada mommy sekalipun" ucap nya.

"Okey, aku bawa kamu ke rumah, tapi aku tinggal untuk menyelesaikan tugas ku, Rose mengangguk senang.

Rio pun membawa sang gadis ke kamar nya.

"Anggap kamar sendiri, aku tinggal dulu ne" pamit Rio, Rose mengangguk tersenyum manis pada pemuda yang menjadi tunangan nya itu, Rose tak tahu, jika Rio adalah perempuan, sama dengan diri nya.

Rose berjalan mengelilingi kamar dengan design sangat manly itu, dia kagum pada selera Rio yang tak main-main.

Deg

Matanya menangkap benda putih di atas meja rias dekat parfume, gel rambut dan semua barang keperluan pria pada umum nya.

"Rose" panggil Seo yang melihat seorang gadis berada di kamar dogsaeng nya, pintu kamar Rio memang belum tertutup, Rose tersadar dari keterkejutan nya.

"U-unnie" gugup nya takut merasa sungkan berada di kamar seorang pria.

"Kemana Rio?" Tanya Seo karena tak mendapati sang maknae berada di kamar nya.

"R-rio keluar unnie, ada tugas" jawab Rose masih gugup

"Bocah itu" keluh Seo

"Kamu tidak keberatan kan, jika unnie yang menemani?" Tanya Seo

"Tentu saja tidak unnie" jawab Rose, keduanya kemudian terlibat obrolan seru

"Ayo, kamu keluarga Choi sekarang, ikut lah makan malam bersama kami" Seo menarik tangan kanan Rose dan membawanya ke meja makan.

"Hey Rose" sapa keluarga yang lain begitu melihat gadis yang dibawa oleh Seo.

"Rose, maafkan papa, telah memberi  banyak pekerjaan pada Rio, tapi papa janji, setelah kalian menikah, Rio tak akan sesibuk ini" ucap Seung-hyun merasa bersalah.

Blush

Mendengar kata menikah membuat wajah Rose merona, dia tak berani mengangkat dagu saking malu nya.

Lewat tengah malam, Rio baru pulang dari night club, sendirian, karena Bambam tiba-tiba mengeluh sakit dan tak bisa menemani nya.

Ceklek

Rio membuka pintu kamar nya, dia menemukan Rose sudah terlelap diatas ranjang nya, dia pun masuk begitu saja dan menutup kembali pintu kamar nya.

Rio mulai melucuti pakaian nya yang berbau asap rokok, parfum dan alkohol semua campur aduk menjadi satu, dia tidak mengetahui bahwa Rose hanya sedang berpura-pura tidur.

Rio melempar hoodie nya ke dalam keranjang baju kotor, di susul celana panjang jeans nya.

Glek

Rose menelan ludah nya, mengintip pemandangan di depan nya, saat Rio menarik keatas kaos nya, tanpa sengaja singlet nya ikut tertarik, dan menampilkan ABS sixpack nya yang terbentuk sempurna, otot lengan nya yang kekar dan putih, membuat pikiran kotor Rose kemana.

Rose menelan ludah nya, mengintip pemandangan di depan nya, saat Rio menarik keatas kaos nya, tanpa sengaja singlet nya ikut tertarik, dan menampilkan ABS sixpack nya yang terbentuk sempurna, otot lengan nya yang kekar dan putih, membuat pikiran k...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Its AlrightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang