17. A Day With Rosie

961 113 37
                                    

Taehyung mengacak-acak rambut nya frustasi, begitu Lisa pergi, sahabat nya pun mendekat.

"Kemana dia?" Tanya Seokjin

"Kamu dapat nomor nya kan?" Tanya Namjoon

Taehyung menyandarkan tubuhnya yang lemas, pada tiang lampu penerang jalan di luar night club, dia menggeleng lemah.

"Bodoh" remeh Jimin terkekeh

"Apa kamu bilang?, ulangi!" Marah Taehyung, dia menegak kan tubuh nya berjalan menghampiri teman kerja nya itu.

Namjoon langsung menahan dada Taehyung, karena dia tahu, V sedang emosi.

"Katakan sekali lagi apa yang kamu bilang tadi!!" Bentaknya, meraih kerah baju Jimin.

"Hey, sudah. . .sudah. . ." Seokjin melepas cengkeraman tangan Taehyung di baju Jimin.

"Aku hanya bercanda" ujar Jimin sungkan, dia tak menyangka ucapan nya akan memicu kemarahan Taehyung, padahal Jimin tahu, Taehyung itu temperamental.

Prang

Taehyung menendang botol minuman yang berada di depan nya, dia berjalan lunglai meninggalkan teman-teman nya.

Rasa penasaran dan belum puas menghabiskan waktu untuk mengobrol dengan wanita yang disukai menambah emosi Taehyung jadi mudah tersulut, itu lah kenapa satu kata dari Jimin mampu membuat nya nyaris memukul sahabat sendiri.

Sementara di mansion Choi

Keempat saudari itu menunggu Rio dengan perasaan harap-harap cemas, dalam hati, mereka takut sang dongsaeng akan mengalami patah hati.

"Percayalah unnie, paras Rio nyaris sempurna sebagai perempuan, aku yakin polisi itu akan mengemis-ngemis cinta pada maknae kita" Jennie berusaha meyakinkan unnie nya.

"Aku tak bisa membayangkan jika dia mengalami patah hati untuk pertama kali nya, akan seperti apa nanti" cemas Seo

Ceklek

Rio membuka pintu kamar nya.

"Rio" semua menegakan tubuh nya menyambut kedatangan sang dongsaeng, Rio terpaku di depan pintu kamar nya.

"Bagaimana?" Tanya Krystal penasaran

"He loves me" jawab Rio dengan senyum merekah

Bruk

Irene langsung memeluk erat tubuh tinggi Rio membuat dia tenggelam dalam dekapan sang maknae.

Seo mengacak gemas rambut dongsaeng nya, lega dengan kabar yang dibawa Rio.

"Aduh" erang Rio yang pipi nya di cubit oleh Krystal.

Dan malam itu Rio habiskan dengan bercerita panjang lebar tentang pertemuan nya dengan Taehyung pada para unnie nya.

Di tempat lain

Hampir setiap malam Taehyung keluar masuk night club yang berbeda untuk mencari keberadaan Lisa, gadis cantik misterius yang senyum manis nya mampu membuat otak Taehyung rasa nya membeku.

Taehyung terlihat putus asa, menggaruk asal rambut nya yang acak-acakan, entah, pertama bertemu, rasa nya Taehyung seperti sudah akrab dengan Lisa, padalah dia yakin jika belum pernah bertemu dengan Lisa sebelum nya.

"Mata itu" batin Taehyung menerawang mengingat tentang Lisa, sambil terlentang di atas kasur nya.

Taehyung memang tak begitu jelas mengingat wajah Rio, karena Rio selalu memakai masker, dan jika kebetulan Rio tak memakai masker, itu pun dari kejauhan, seperti saat Taehyung di tertawakan Rio dan Bambam di seberang jalan depan night, dan saat berkejaran di pagi hari waktu itu, sementara Lisa, bahu terbuka nya kala itu, mampu menyamarkan kesamaan bentuk tubuh nya dengan sosok Rio yang selalu memakai hoodie dan mungkin saja di kenali oleh Taehyung.

Its AlrightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang