7. Bayi Jensoo

839 136 38
                                    

Bug

Bug

Bug

Suara pantulan bola basket terdengar di halaman belakang rumah keluarga Choi, Rio dan Bambam sedang bermain basket one on one, suara teriakan terdengar dari mulut tiga gadis kecil yang tak lain adalah, Somi, Tzuyu dan Yeri, semua memberi dukungan untuk Rio.

Slap

"Yeay" girang ketiga nya saat Rio kembali berhasil memasukan bola ke dalam ring untuk mencetak skor.

"Hore" seru Yeri memimpin sepupu nya untuk menyerbu Rio yang terkekeh lemas karena Bambam kesal pada ketiga gadis cilik itu.

"Yak, bagaimana oppa bisa menang jika tak ada yang mau mendukung oppa" sungut Bambam

Rio sendiri terus terbahak mendengar ocehan Bambam, dia tak berdaya karena ketiga bidadari nya menindih dan menciumi wajah Rio atas kemenangan nya, tanpa peduli meski peluh nya bercucuran, seperti ibu mereka yang begitu menyayangi Rio, Somi, Tzuyu dan Yeri juga sangat menyayangi Rio, sering ditinggal ayah mereka bekerja membuat ketiganya menjadikan Rio sebagai pengganti sang ayah.

Bambam terus memperhatikan Rio yang sedang bercanda dengan para keponakan nya.

Terbiasa menghabiskan waktu dengan Rio, membuat timbulnya rasa yang berbeda di hati nya pada sang majikan, berawal dari kegembiraan nya yang seperti mempunyai dongsaeng perempuan, lalu menyaksikan sendiri bagaimana Rio tumbuh dan mengalami banyak siksaan serta tekanan dari sang ayah, membuat Bambam menaruh rasa simpati, dan ketegaran serta kekuatan Rio membuat nya kagum, dan semakin mereka tumbuh dewasa, rasa kagum itu berubah menjadi cinta.

"Rio, waktunya latihan" teriak Taeyang memanggil murid nya.

"Siap dadd" jawab Rio yang kemudian bangkit dan berpamitan pada trio gadis menggemaskan itu.

"Ayo Bam" Rio menarik tangan kanan Bambam yang malah membeku dan terus mengagumi wajah samping Rio.

"Bersabar lah Lisa-yaa semoga dia nanti mampu membebaskan mu dari semua tekanan papa" gumam Jennie sambil mengusap-usap perut nya yang membesar, dia sedang berdiri di balkon kamar nya menyaksikan Rio/Lisa menarik tangan Bambam menuju ke ruang latihan di lantai basement, tak lama Han ahjuma datang dan membawa semua cucu Choi masuk ke dalam mansion.

Keluarga Choi sedang makan malam bersama, semua berkumpul tak ada yang tertinggal.

"Rio, selesai makan malam, buka kado mu di halaman depan, itu hadiah karena papa sudah membaca semua hasil latihanmu dari Taeyang daddy" beritahu Seung-hyun, menatap bangga pada Rio yang wajah nya dihiasi luka biru dan sedikit lecet karena latihan nya.

Dara semakin menunduk kan wajah nya, tak tega menatap sang putri yang penuh luka.

"Ne papa" jawab Rio lirih, keempat unnie nya meremas sendok makan mereka, menahan kesal dan marah pada sang papa.

Pagi itu, sebelum sekolah, Bambam manatap takjub pada motor Ducati Panigale V4 berharga nyaris 2M, motor baru milik Lim.

Pagi itu, sebelum sekolah, Bambam manatap takjub pada motor Ducati Panigale V4 berharga nyaris 2M, motor baru milik Lim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Its AlrightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang