Derasnya air hujan terdengar dari kelas ini. Jendela memang sedikit terbuka membuat suara atau sedikit ciprataannya masuk ke dalam. Kubuka salah satu jendela, kemudian bernostalgia. Sepertinya aku sedang merasa gandrung akan hari pertama kuliah dulu.
Saat itu, udara sangat terasa sejuk kala aku berkendara mengenakan sepeda motor kesayanganku. Kelas pertama mulai pada pukul 7 pagi. Tetapi keadaan kampus masih lumayan sepi. Namun, berbeda dengan ruang kelas yang sudah terisi setengah bagiannya.
"Assalamualaikum," salamku pada semua yang berada di kelas ini. Lalu duduk di kursi yang masih kosong.
Kebetulan aku dan Qanita berada di kelas yang sama. Tetapi belum terlihat batang hidungnya sampai saat ini. Mungkin karena kemacetan yang terjadi di Senin pagi ini.
Kutolehkan kepala ke samping kanan dan kiri. Berkenalan dengan orang-orang yang akan menjadi teman sekelasku selama satu semester ke depan.
"Nerissa," ucapku memperkenalkan diri.
Lalu terjadilah obrolan singkat tentang asal sekolah dan tempat tinggal. Ternyata ada pula yang berasal dari luar pulau. Ia memilih melanjutkan pendidikan dengan merantau. Tinggal bersama keluarganya yang berada di sini.
"Icha!" panggil Qanita yang baru datang. Lalu menduduki kursi di depanku.
"Tahu nggak sih? Jalanan macet banget, gils. Gue udah takut banget bakalan telat. Yakali hari pertama udah telat aja. Apa kata dunia? Rusak citra gue sebagai Qanita yang baik hati, tidak sombong, dan rajin menabung. Serta taat kepada Allah dan orang tua," cerocos Qanita panjang kali lebar dengan satu tarikan napas.
Kutahan tawa yang hendak keluar dari bibirku dengan menutupinya dengan kedua tangan. Mengingat hal lucu seperti ini membuatku bisa tertawa seorang diri. Persis seperti orang gila. Ternyata Qanita memang sudah bawel sejak pertama kami kenal dulu.
Kujulurkan tanganku untuk memainkan air hujan yang turut membasahi tanganku. Efek terlalu cepat sampai di kelas karena hujan. Membuatku diantar oleh papa tadi pagi. Beruntung sebelumnya kelas ini tak dipakai orang lain.
Kutengok jam di pergelangan tanganku. Masih ada satu jam lagi untuk memulai kelas. Kuhela napas bingung apa yang harus kulakukan. Sepertinya aku akan menutup mataku sekejap saja.
♧♧♧
Jakarta, 29 Desember 2019
Udah nulis semalem malah ketiduran gara-gara terlalu capek. Jadinya baru dipublish sekarang ;(
![](https://img.wattpad.com/cover/207411969-288-k108067.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
31 Days Writing Challenge 2019
General FictionCuma cerita tentang kehidupan Nerissa Auristela.