"Lo mau makan apa?" tanya Qanita tanpa melihat kepadaku. Tatapannya sangat fokus ke arah layar ponsel dengan senyum yang senantiasa terukir di wajahnya. Pasti pacarnya.
"Apa aja deh, tapi kalau bisa yang pedas banget soalnya kepala gue pusing."
Qanita mengangkat wajahnya, lalu ia mengembuskan napas. Aku memang sangat sangat ragib terhadap makanan pedas. Padahal makanan pedas merupakan salah satu penyebab masalah pada sistem pencernaanku.
"Gue udah ngurangin makan pedas kok, Ta," ucapku lagi agar Qanita tidak marah terhadapku.
"Seblak depan kampus?"
"Nah, yuk."
Kukembalikan lagi mukena ke lemari di pojok dekat pintu. Lalu berjalan di samping Qanita. Padahal aku bisa langsung pulang ke rumah jika ingin. Tetapi pulang di sore hari rasanya terlalu cepat. Mungkin karena terbiasa pulang di kala langit sudah gelap.
"Gue yang biasa pedas ya." Kutinggalkan Qanita menuju tempat duduk yang kosong setelah mengucapkan hal tersebut.
Melihat tempat ini sepi merupakan suatu keajaiban. Karena biasanya sangat padat sehingga bisa menunggu lumayan lama.
"Abis ini pulang?" tanyaku pada Qanita karena ini merupakan hari terakhir kuliah di minggu ini.
"Besok kayaknya, gue mau ngerjain tugas dulu aja. Soalnya kalau di rumah nggak bakalan gue kerjain tuh tugas."
"Lo kan tukang mageran, kerjaannya rebahan sepanjang hari di dalam kamar."
"Ngaca deh, Mbak. Lo juga sama kayak gue," balas Qanita disertai dengan matanya yang menyipit sinis.
"Gue mah sibuk, banyak kegiatan sana sini."
"Sok sibuk tepatnya."
Setelah itu ponsel Qanita berdering tanda pesan masuk. Membuat kami mengecek ponsel masing-masing. Bedanya Qanita membalas pesan dan aku yang mencari-cari kesibukan. Tapi sama, 'kan?
Kalau dipikir lagi, hidupku di kampus kayak datar-datar aja. Kuliah, ngerjain tugas, rapat, kalau nggak nongkrong. Rasanya mau bikin sekumpulan manusia-manusia gabut terus berbagi cara bagaimana mereka mengisi waktu luang.
Tetapi entah mengapa aku masih tetap merasa bosan meskipun kegiatan lagi padat sampai susah membagi waktu. Sepertinya aku harus membenahi manajemen waktuku.
♧♧♧
Jakarta, 8 Desember 2019
Aku juga anak gabut kok 🤧
Terima kasih sudah membaca, nih aku kasih lope merah ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
31 Days Writing Challenge 2019
General FictionCuma cerita tentang kehidupan Nerissa Auristela.