Senyumku mengembang kala melihat rujak yang sudah keluar dari bungkusnya. Terlihat sangat menggiurkan dengan sambal di sebelahnya. Tanpa menunggu lama lagi kuambil satu potongan dan mencoleknya dengan sambal. Segar sekali rasanya.
"Koni, makan cepet sini anggap aja punya sendiri."
Kuucapkan hal tersebut saat melihatnya terdiam memperhatikanku. Entah ke mana perginya rasa kesalku tadi. Memang ya orang dengan mood yang berubah-ubah sepertiku sukit sekali hidupnya. Bisa berubah begitu saja hanya dalam sepersekian detik.
"Kenyang banget gue lihat lo makan. Kayak nggak pernah makan ini aja gitu. Sedih juga kalau dipikir. Lagian ya, ini kan emang punya gue juga," balas Qanita dengan sedikit kesal. Kubalas perkataannya tersebut dengan tawa.
Tak lama ponsel Qanita berdering. Ada telepon masuk dari kekasihnya. Alamat menunggu lama karena mereka akan memulai sebuah perbucinan.
Kuambil ponselku yang berada di dalam tas. Sekadar melihat dan membalas pesan-pesan yang ada. Notifikasi penuh dari sebuah grup yang berisi teman-temanku dari dunia maya. Sepertinya mereka telah membicarakan hal yang menyenangkan.
Kubaca satu persatu pesan di grup tersebut. Ternyata salah satu temanku sedang berada di fase patah hati karena hubungannya kandas setelah sekian lama bersama. Kemudian yang lain berusaha menghibur sekaligus menjadi pendengar yang baik.
Kutengok ke arah ujung ruangan dekat kipas. Entah apa yang sedang dibicarakan dua manusia itu. Kubuka sebuah aplikasi untuk menonton drama. Lebih baik aku ikut melakukan perbucinan.
Adegan demi adegan kunikmati. Tenggelam tanpa memikirkan hal yang lain. Tersenyum seorang diri kala melihat hal manis. Lalu meringis kala melihat pemerannya menyegak yang lain.
"Nyaman banget lo, katanya nggak bakal habis kalau sendiri," kata Qanita yang tiba-tiba sudah kembali ke hadapanku.
Kuarahkan pandangan ke arah rujak yang tadi kami beli. Lalu menampilkan cengiran ketika melihat sudah hampir habis. Memang suka tak sadar diri jika sudah asyik tenggelam dalam suatu hal.
Notifikasi muncul di layar ponsel. Membuatku membulatkan mata dan mengangkat kepala untuk melihat Qanita.
♧♧♧
Jakarta, 22 Desember 2019
Selamat hari ibuuu❤

KAMU SEDANG MEMBACA
31 Days Writing Challenge 2019
Fiksi UmumCuma cerita tentang kehidupan Nerissa Auristela.