Jiwamu Lelah

23 2 0
                                    

Jiwamu lelah. Lagi-lagi bahu kokohmu bercerita padaku; tentang resah-resah yang kau pikul, patah-patah yang kau simpan, juga pilu-pilu yang kau sembunyikan dibalik gelak tawamu. Punggung lebarmu pun menangis, tak lagi mampu ia menahan lelah-lelah yang kau abaikan. Namun kau memaksanya.

Jika kau merasa butuh teman sekedar berbagi cerita, aku bisa menemaninu. Kau tak perlu malu dihadapanku. Menangislah, akan ku hapus airmatamu menggunakan ibu jariku. Keluarkan keluh kesahmu, jika itu membuatmu lega; akan ku dengarkan segala laramu tanpa sedikitpun aku akan mencela. Bahkan boleh menampakkan segala lemahmu di hadapanku, aku berjanji tak akan menertawakanmu. Akan ku rengkuh kau dalam peluk hangatku, akan ku gandeng tanganmutanpa ragu tuk lalui segalanya, lalu sedikit demi sedikit akan ku obati luka-luka jiwamu. Soal patahmu, akan ku bantu kau menyusunnya kembali.

Namun jika kau masih bersi keras tuk tetap menyimpan segalanya sendiri, aku tak akan memaksa. Tetapi tolong berhentilah memaksa jiwamu terus berjalan, kau butuh beristirahat sejenak.

Aku tak ingin kau hancur, sebab kau begitu berharga untukku.
—shasasora

Setumpuk RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang