Sajak asmara, kutulis diatas talas beriringan dengan senja dan gerimis, ditemani teh manis sambil menangis; dengan hati yang gelisah dan raga yang lelah.
Bagimu segalanya telah berubah, bagiku semua masih sama. Hanya saja tak ada lagi kau di sampingku. Pun aku masih sama yang dulu, yang mencintaimu dengan tak sederhana dan tak terukurkan. Aku masih sering mengenang dunia kita, dunia di bawah hujan; berdiri dibawah hujan sambil mencanduimu melalui aroma-aroma hujan dan kenangan tentang kita yang terus berputar dalam kepalaku.
Kau adalah candu, dan aku mencanduimu. Singkatnya seperti itulah aku dan kau; yang tertulis dalam kepingan memori-memoriku.
—shasasora;2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Setumpuk Rindu
PoezjaIni tentang rindu. Berbagai jenis rindu yang bahkan mungkin kadang begitu menjenuhkan. Mungkin juga menyakitkan atau mungkin membuat empunya jatuh berdebam.