BAB 1

13.6K 419 7
                                    


(SEBELUM MEMBACA ALANGKAH BAIKNYA VOTE TERLEBIH DAHULU DAN FOLLOW, AND SELAMAT MEMBACA 📖 AUTHOR SAYANG KALIAN❤️)

_______

ANTARIKSA SANG PENYELAMAT PEREMPUAN BUNUH DIRI

"Pagi den anta"sapa seorang pembantu rumah tangga saat antariksa menuruni tangga

"Pagi juga bi"sapanya balik

"Den anta sarapan dulu, ya"tawar bi narsih

"Ngga usah bi, anta ngga laper"ujarnya memang ia sekarang tak lapar dan tujuannya untuk menghindari dari kakaknya

"Loh den, ntar Aden malah sakit, sedikit aja den"ujar Bu Narsih sedikit memaksa

"Ngg. " Tolakan antariksa terputus

"Sarapan dulu anta, ntar Lo sakit"suara berat itu akhirnya keluar, itu yang antariksa benci.

"Sejak kapan Lo perhatian sama gue?"tanya antariksa dingin dan melirik Arkan dengan mata elangnya.

"Berhenti ngomong seperti itu anta!"ujar Arkan sedikit tegas.

"Emang kenyataan nya kaya gitu kan. Elo, kak sandrina, mama semua sibuk, sampe ngga nganggep bahwa dirumah ini masih ada gue"ujar antariksa yang sudah menggebu gebu menahan emosinya.

Arkan mengepalkan tangannya untuk menahan emosi.

"gue, sandrina sama mama sibuk Karna buat kesenangan Lo antariksa"ujar Arkan penuh penekanan.

"Kesenangan apa?, dan faktanya semenjak papa meninggal dan mama menikah lagi sekarang gua kesepian kak!" Arkan yang menanggapi antariksa hanya bisa mendengus kesal

Tanpa pamit antariksa pergi begitu saja dengan perasaan hati yang sudah meledak ledak, ia mengendarai motornya dengan kecepatan penuh, masa bodo dengan pekikan pengguna jalan lain yang protes akan dirinya.

Bruukk...

Antariksa menendang pintu basecamp dengan sedikit kuat sampai yang terdapat di dalamnya terlonjak kaget.

"Eh.. monyet...monyet"latah bima

"Kenapa lagi an?"tanya temannya yang sedang memegang sepuntung rokok di tangannya dan sesekali menghisapnya.

Antariksa hanya diam dan ia malah merebahkan tubuhnya di sofa yang lumayan besar yang ada disana.

Bima hanya menghela nafas lalu meninggalkan antariksa, sebenarnya ia sudah tak asing lagi dengan keadaan antariksa yang setiap saat seperti ini. Ia tak mau mengganggu temannya itu, biarlah dia mengistirahatkan pikirannya dulu.

"Nih minum dulu deh, biar pikiran lu jernih"Bima menyodorkan segelas teh hangat kepada anta.

Antariksa membuka matanya dan mengambil apa yang dikasih Bima tadi, ia sesekali menyesap tehnya yang lumayan bisa menetralisir amarahnya.

"Gimana.. gimana..?"

"Thanks"satu kata yang keluar dari mulut antariksa, jelas dan padat membuat seorang bima tersenyum senang.

"Lain kali Lo kalo ada masalah cerita aja, gue mau masuk ke sekolah dulu, lo?"ujar Bima yang sudah menyampirkan ranselnya sebelah.

"Tar istirahat pertama gue masuk"ujar antariksa dan kembali merebahkan tubuhnya. Kaum rebahan ni...

_____

Sekarang antariksa sedang berada di tembok belakang sekolah GEMILANG ia sudah berjanji kepada temannya bahwa istirahat nanti ia akan masuk kelas.

Tak butuh waktu lama antariksa memanjat tembok itu, dan akhirnya ia sudah melewati tembok itu, antariksa berjalan santai Karna ini jam istirahat, dalam perjalanan ia mendengar sayup sayup seseorang sedang menangis, ia melihat kearah samping dan ternyata dia sedang berada di depan gudang yang tak terpakai dan sedikit horor.

Ia mendengarkan lagi dengan pekat dan ia melihat seseorang perempuan yang memakai baju putih dan rok abu-abu ia tak tahu perempuan itu siapa.

"Woy, Lo lagi ngapain disitu?, pake nangis segala lagi"ujar antariksa

"pergi Lo!"ujar seorang perempuan ia tersengal sengal.

"Lo lagi ngapain?"tanya antariksa sekali lagi

"AAAAAAAAA...."teriak perempuan itu dan pergi meninggalkan antariksa, sebelumnya perempuan itu membuang sebuah pisau kesembarang arah, yang membuat antariksa tersentak.

"Dia mau bunuh diri" batin anta dan ia segera mungkin meninggalkan tempat itu.


Jangan lupa baca: Andra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa baca: Andra

Deskripsi di cerita tersebut.

MY ANTARIKSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang