BAB 25

1.2K 55 15
                                    

(SEBELUM MEMBACA ALANGKAH BAIKNYA VOTE TERLEBIH DAHULU DAN FOLLOW, AND SELAMAT MEMBACA 📖 AUTHOR SAYANG KALIAN❤️)

🍃

🍃

🍃

BEBAS...

Ariel sudah menunggu Rebecca di dekat lapangan yang sudah terbengkalai, ia menggendong Rindu yang sudah tidak berdaya. Ia merasa kasihan melihatnya seperti ini, apakah ia harus membenci papahnya untuk semua perbuatan yang papanya lakukan ini.

"Rin, Lo harus kuat sebentar lagi Rebecca Dateng" ujar Ariel, Rindu hanya mengangguk.

Tak lama kemudian Rebecca datang, Ariel bingung mengapa Rebecca membawa banyak orang. Ia cukup was was, ia takut jikalau Rebecca membawa anggota Gundala untuk menangkap kembali Rindu.

Dan Rebecca semakin dekat juga terlihat semua wajah orang itu, ia terkejut saat melihat satu persatu wajah mereka.

"Antariksa...Bima...Raja...Rangga...bintang...derry"gumam Ariel.

Begitu melihat Rindu, antariksa berlari menghampiri nya, ia rebut rindu dari pelukan Ariel. Ia tak Sudi kriminal macam Ariel menyentuh atau berbicara dengan Rindu.

"Minggir!... ngapain lo nyentuh Rindu" ujar Antariksa dengan menepis tangan Ariel dengan kasar.

"Lo siapanya Rindu hah!?" Ujar Ariel dengan mendorong tubuh Antariksa kebelakang.

"Woy jangan ngotot dong Lo!" Pekik Rangga kepada Ariel.

"Lo ngapain!?, Apa urusannya Lo sama gua" ujar Ariel tegas.

"Ril... Ariel, Rindu pacarnya Antariksa ril" ujar Rebecca membuat Ariel terdiam.

"Gua sahabatnya dari kecil, gua jauh lebih berhak dari pada dia" ujar Ariel. Ia menatap Rindu penuh pertanyaan, Rindu hanya bisa diam.

"Rindu..." Tanya Antariksa namun terpotong oleh pekikan suara dari arah gedung.

"Hey kalian!! Berani nya kabur...kejar mereka!" Adiguna teriak seperti itu dan berlari mengejar mereka.

"Anjing, Ariel bapa Lo goblok banget dah" ujar derry. mereka mulai ketakutan termasuk Ariel, Adiguna semakin mendekat.

"Diem Lo!...Kabur" ujar Ariel.

Semua berlari, Rindu digendong oleh Antariksa, Rindu sudah tidak sanggup berjalan. Dengan susah payah Antariksa lakukan demi keselamatan Rindu dan dirinya.

Dor....

Door...

Suara tembakan terdengar nyaring, mereka semakin ketakutan dan Adiguna semakin mendekat dengan mereka.

"Berhenti atau saya lakukan ini kepada kalian"ujar Adiguna, ia sudah memegang pistol ditangannya. Mengerikan sekali, dengan sekali tekan pasti peluru akan mengenai salah satu dari mereka.

"Ariel, Rebecca kenapa kalian disana!..."ujar Adiguna.

"Ngga pah aku bakal bantuin mereka!" Ujar Ariel, membuat mereka terdiam.

MY ANTARIKSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang