BAB 18

1.9K 77 10
                                    

(SEBELUM MEMBACA ALANGKAH BAIKNYA VOTE TERLEBIH DAHULU DAN FOLLOW, AND SELAMAT MEMBACA 📖 AUTHOR SAYANG KALIAN❤️)

Jangan lupa vote sama komen kalo kalian pelit vote aku juga bakal pelit up!!

Absen dulu...
kalian dari daerah mana aja nih🤗

♥️

♥️

♥️

MASALAH YANG BELUM
TERPECAHKAN

rindu masih memikirkan kata kata yang berada di kertas merah itu, walaupun ia sudah berada dirumah tetapi pikiran masih mengarah ke sana. Ia jenuh, ia butuh bantuan dan ia butuh uang.

Walaupun dirinya sekarang tidak sendiri, tetapi ia tak mau masalahnya harus mengenai orang lain juga.

tujuh puluh juta. uang yang tidak sedikit, rindu yang masih berstatus pelajar, mustahil untuk mendapatkan uang sebanyak itu dalam waktu dekat. Meminjam? Meminjam pasti akan meringankan beban masalah nya. Tapi, ia harus mengganti uang tersebut, dan siapa yang ingin meminjamkan uang sebanyak itu.

"Ya tuhan...tolong rindu" pinta rindu, hanya  Tuhan lah yang bisa membantu Rindu.

Air mata sudah turun membasahi pipinya. Sungguh malang hidupnya, dengan umur yang masih remaja, Rindu terpaksa harus melunasi hutang ayahnya yang dulu meminjam kepada lentenir.

* * *

Mengingat kejadian tadi disekolah, Antariksa menjadi sangat khawatir Kepada Rindu. Ia benar benar sangat marah dengan perbuatan orang yang menyimpan kotak misterius itu.

Demi tuhan, jika pelaku itu sudah ketahuan, Antariksa tak segan segan akan membuat sang pelaku itu menyesali perbuatannya.

Antariksa mengambil handphone nya lalu mendial nama Rindu di handphone nya.
Sambungan telpon langsung tersambung.

"Aku kerumah kamu sekarang" ujar Antariksa tiba tiba. Ia sambil menuruni tangga rumahnya.

"Ngga usah...ngga usah, kita ketemuan aja di taman Deket mini market" ujar Rindu diseberang telpon sana, membuat Antariksa menghentikan langkahnya yang sudah di tengah tangga.

"Oh...yaudah kamu jangan lupa pake jaket, udara diluar dingin"ujar Antariksa lalu melanjutkan perjalanan nya.

"Kamu juga hati hati ya..." Ujar Rindu.

sungguh ia tidak menyangka akan berpacaran dengan seorang pria yang menurut dia cuek dan minim ekspresi itu, namun setelah ia kenal lebih dalam, Antariksa itu manusia paling manis dan perduli sesama, namun ia enggan untuk menunjukan nya.

"Hmm..." Jawab Antariksa singkat. Antariksa menarik knop pintu dan berjalan cepat di tangga.

"Bi... Anta mau pergi keluar dulu ya" ujar Antariksa berjalan sambil memainkan handphone nya.

"Iye aden...hati hati dijalan, jangan buat bibi khawatir" ujar Narsih, langkah Antariksa terhenti. Ia membalikan badannya dan menatap Narsih dengan teduh.

MY ANTARIKSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang