BAB 22

1.2K 53 4
                                    

(SEBELUM MEMBACA ALANGKAH BAIKNYA VOTE TERLEBIH DAHULU DAN FOLLOW, AND SELAMAT MEMBACA 📖 AUTHOR SAYANG KALIAN❤️)

🌈

🌈

🌈

PENYEKAPAN DAN ANGGOTA BARU GUNDALA

"Gawat si Galang kabur!!" Teriak salah satu anggota crosby.

Bima dan raja yang tengah tertidur di ruangan sebelah pun ikut bangun dan terkejut mereka berlari ke sumber suara.

"Kenapa?" Ujar Bima dengan muka bantal

"Galang kaga ada bang" ucapnya

"Anjim!" Kesal Bima.

"Anjing bang buka anjim" ujar Dava mengingat kan.

"Itu bahasa kasar jaman sekarang!" Ucap Bima.

"Oh gitu..."

Dan raja mengambil handphone yang ada di sakunya, ia menelpon Antariksa agar mereka bisa mencari Galang bersamaan.

Antariksa yang berada dirumah Rindu, ia mengangkat telpon dari raja.

"Kenapa ja...?"

"Galang kabur" ujar raja to the point.

"Sial" umpat Antariksa namun tak terdengar oleh Rindu.

"Oke gua ke basecamp sekarang"ujar Antariksa.

Ia melihat Rindu yang tengah makan dengan lahap, rasanya tak mau meninggalkan nya.

"Aku pergi dulu yah...ada urusan"ujar Antariksa.

"Urusan apa?"

"Mm...itu raja minta aku buat kerumahnya sekarang" elak Antariksa.

"Oh iyah, hati hati..."

* * *

Antariksa, bintang, raja, Bima, Rangga, dan Derry sudah berdiri di depan gedung yang sedikit tua. Gedung itu dipakai oleh Gundala untuk dijadikan basecamp mereka. Mereka mulai melangkahkan kakinya menuju lantai atas, memang lantai yang dipakai oleh geng Gundala adalah lantai paling atas.

Mereka berjalan sangat berhati-hati, melihat satu persatu ruangan kosong untuk mencari Galang dan membawanya kembali untuk diintrogasi. Sampai disatu ruangan dengan pencahayaan yang minim.

Mereka masuk kedalam ruangan itu, mereka serentak mengangkat kedua tangannya keatas kala melihat semua anggota Gundala membawa benda tajam dan pistol ditangannya. Siapa yang takut jika tiba tiba peluru yang mematikan akan tembus kedalam tubuh mereka.

Enam orang anggota Gundala maju dan membawa mereka dengan mengunci tangan mereka kebelakang dan ditutup kepalanya dengan kain hitam, mereka membawanya kesebuah ruang yang gelap dan membuka penutup kepala dengan kasar.

Antariksa memandang mereka dengan sengitnya, dan ia sambil memikirkan tentang cara melarikan diri.

"Lepasin gua woy" ujar bintang dengan mengangkat ngangkat kursi yang ia duduki dengan tangan diikat kebelakang.

MY ANTARIKSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang