BAB 20

1.6K 74 4
                                    

(SEBELUM MEMBACA ALANGKAH BAIKNYA VOTE TERLEBIH DAHULU DAN FOLLOW, AND SELAMAT MEMBACA 📖 AUTHOR SAYANG KALIAN❤️)

Bisa ngga ya nyampe 50 vote? Kalo nembus segitu up cepet deh...

🌾

🌾

🌾

MENGUNGKAP MASA LALU



Gadis diruang televisi sedang terlungkup dibalut dengan selimut tebal. Hanya ia sendiri disana, Antariksa yang sudah jelas berfikir itu Rindu, ia langsung menghampirinya.

Tubuh Rindu menggigil, tangan Antariksa tergerak untuk mengecek suhu di dahi Rindu, panas sekali rasanya. Ia cepat cepat pergi ke dapur dan mengambil kompresan.

Mata rindu sedikit terbuka, sayu dan lemas Antariksa melihat tubuh Rindu seperti ini.

"Apa yang terjadi Rindu?" Ujar Antariksa sambil mendekap tubuhnya Rindu.

Tangis Rindu mulai terisak, kala melihat wajah sayu Antariksa. Rindu merogoh sakunya dan mengeluarkan Kertas kuning.

"Sebenarnya tadi ada pria yang pake baju hitam hitam masuk rumah aku" ucap Rindu baru saja ia berbicara, tubuhnya kembali bergetar apakah dia shok?

"Cukup cukup...jangan ceritain lagi oke..."ujar Antariksa menemengkan.

"Keluarga Lo mana?" Tanya Antariksa.

Rindu mulai menunduk, ia malu jika menceritakan kejadian buruk yang menimpah pada keluarganya.

"Emm...kamu udah makan belom?, Hmm aku buatin makanan yah" alibi Rindu. Antariksa berdiam ditempat sembari memperhatikan Rindu.

"Aku ngga laper, kamu sendiri di rumah?...papa, mama?"Antariksa merasa ada yang disembunyikan ia berusaha menanyakan keluarga Rindu.

Rindu terdiam apa ia harus menceritakan masalah kaluarganya ini. "Aku anak tunggal an... papa, mama ku lagi keluar kota"ujar Rindu perasaannya sedikit lega, ia berbohong karena ia malu jika Antariksa mengetahui seluk beluk keluarganya.

Antariksa sedikit tidak percaya, ia menatap lama mata Rindu dengan mencari kebohongan di matanya. Tapi, Antariksa bukan orang hebat yang bisa melihat sikap asli seseorang.

"Kamu jangan sendirian di rumah, aku telpon bibi dulu buat nemenin kamu malam ini atau sampai papa dan mama kamu balik"ujar Antariksa, lalu ia mengeluarkan handphone dan menelpon BI Narsih.

"Anta..." Tiba tiba Rindu mencekal lengan Antariksa. Antariksa yang hendak pergi ke toilet pun terhenti.

"Kenapa?" Tanya Antariksa.

"Hati hati" ujar Rindu, suaranya sedikit bergetar ia tak mau orang yang didekat nya terluka.

"Aku cuman mau ke toilet bentar kok" ujar Antariksa. Mendengar itu Rindu hanya bisa tersenyum.

* * *

"Oalah...ini toh pacarnya si Aden?"ujar BI Narsih. Kini mereka bertiga sedang berkumpul di ruang tamu..

"Iya buk..." Ujar Rindu sedikit Canggung.

"Ngga usah bilang ibu, panggil aja bi Narsih"ujarnya.

"Iya bi"

"Neng udah makan belom?" Ujar BI Narsih. Rindu menggeleng.

"Kamu belum makan!"

"Yaudah aku makan dulu ya...kamu boleh ko pulang sekarang, soalnya udah malem" ujar rindu.

MY ANTARIKSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang