Dia Tak Sempurna, Hidupnya Pun Tak Mewah. Dia Hanya Lelaki Biasa, Sederhana, Dan Mandiri. Semua yang ada padanya menarik perhatianku.
Sebuah Kenyataan Mengubah Jalan Kisah Kami. Dia Berubah, Tak Lagi Sama.
Aku Merindukannya.
***
"Kasih tau salah aku...
Bersiap Untuk Kalah Namun Tetap Harus Optimis untuk menang
________________________
Semangat Kak Andra!!
Kak Andra Is the Best
Darrensemangat!!
Kak Andra Keren Bangeett
Dwiky Ayooooo!!
Dafka jangan mau kalah!!
Teriakan Para siswa menggema diseantero sekolah. Pasalnya saat ini pertandingan basket antara SMA Ananta melawan SMA Dirgantara. Semua siswa memberi dukungan pada pemain andalannya masing masing, tak terkecuali dua orang cewek yang berdiri dibarisan paling depan. Maysha dan Nadia. Sebenarnya hanya Maysha yang berteriak dengan semangat, sedangkan Nadia hanya diam memperhatikan pertandingan.
"Kak Andra ayo kak, semangat teruuuss" teriak Maysha
"Berisik banget sih lo" ketus Nadia
"Yee yang berisik bukan cuma gue, noh semua juga pada teriak"
"Lebay bet dah"
"Itu tandanya kita semangat buat dukung sekolah kita"
"Dukung sekolah atau dukung Kak Andra" sindir Nadia
"Hehe kalau gue dukung Kak Andra berarti gue dukung sekolah kita juga dong" jawab Maysha dengan cengirannya sedangkan Nadia hanya memutar matanya malas. Maysha Fajar Ananta dan Nadia Utama, Kedua sahabat ini memiliki sifat yang bertolak belakang, Maysha kekanakan sedangkan Nadia lebih dewasa, Maysha banyak bicara sedangkan Nadia irit bicara. Tapi sifat mereka yang saling melengkapi kekurangan keduanya. Mereka telah bersahabat sejak duduk dibangku sekolah dasar.
Pertandingan berakhir dengan skor 23-18 dan kemenangan diraih oleh SMA Ananta. Maysha menarik tangan Nadia ke pinggir lapangan dimana Deandra sedang beristirahat bersama ketiga sahabatnya. Darren kyle, Dwiky Sean Darma dan Dafka Prayudha. Mereka berempat disebut 'D4' karna nama mereka semua berinisial D. Deandra atau Andra si ramah, Darren si cuek, Dwiky si playboy cap ekor buaya, dan Dafka si tukang tebar pesona.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Haii kak. Nih minum buat kakak" Maysha memberikan sebotol air mineral kepada Andra
"Iyadong, siapa sih yang gak suka gratisan" balas Dafka
"Percuma deh bonyok loh orkay" sinis Nadia
"Dengerin yaa, yang namanya gratisan itu lebih nikmat rasanya daripada beli sendiri. Kalo lo pada kagak mau yaudah, ayo May kekantin" Dafka berjalan meninggalkan mereka sambil menarik tangan Maysha membuat Andra, Nadia, Dwiky dan Darren menggelengkan kepala melihat tingkah laku sahabatnya yang satu itu lalu menyusul mereka kekantin.
>>>>>
Keempat cowok dan dua cewek sedang menikmati makanan dipojokan kantin sambil sesekali mengeluarkan candaan dan tertawa.
"Eeeh lu pada liat kagak gimana ekspresi si Fariz waktu kalah?" Tanya Dwiky semangat.
"Pasti sebel banget tuh anak curut" ujar Dwiky.
"Haha, kayak begini nih. Ngakak liatnya" Dafka memperagakannya dengan wajah konyol membuat mereka tertawa.
"Yee lu pada senang diatas penderitaan orang" kata Andra
"Gapapa kali. Lagian dari dulu emang seneng banget nantangin lo Ndra" kata Dafka sedikit emosi.
"Bener noh, orang kayak dia mah gak bisa didiemin. Padalan selalu kalah saing dari lo" tambah Dwiky.
"Yang penting kita tetap saingan secara sehat" ujar Andra.
"Kok malah jadi Gibah yaa" Darren yang dari tadi diam membuka suara
"Iya ngapain sih nyeritain orang. Emang lu pada udah pada bener?" Nadia pun membuka suara
"Iya noh si Dafka yang mulai" Kata Dwiky menunjuk Dafka
"Aela lu juga nyambung"
"Kalau lu kagak ngomong, gue gak bakal nyambung"
"Ya suka suka gue dong"
"Yaelah ribut mulu lu pada"
"Bocah" sarkas Nadia.
"Eh Nad entar malam ada acara kagak?" Tanya Dwiky pada Nadia
"Ada, sibuk gue" jawab Nadia datar
"Yaah padalan gue mau ngajak malmingan" ujar Dwiky hilang semangat
"Sorry gak bisa" kata Nadia
"Oke, Lain kali aja deh" kata Dwiky dibalas dengan anggukan kepala.
"Kalau lo May, ada acara gak?" Lanjut Dwiky. Memang Ia tak pernah berhenti mencari mangsa.
Sedangkan Maysha tak mendengarkan perkataan Dwiky tetepi sedang memperhatikan Andra. Ia berfikir kapan Andra mau mengajaknya jalan, mungkin hanya angannya saja. Karna ia tau Andra bukan orang yang suka menghabiskan waktu untuk bermain main. Andra harus bekerja untuk memenuhi hidupnya dan bundanya. Ayahnya sudah meninggal sejak dia umur 12 tahun, sehingga dia harus hidup mandiri. Diantara mereka berenam Andra lah yang keadaan ekonominya menengah kebawah. Andra pun berada disekolah ini karna kepintaran akademik dan keahlian basketnya sehingga dia mendapatkan beasiswa full.
Saat tengah asik melamun, mata Maysha berpapasan dengan mata Andra yang membuat dia gelagapan. Andra terkekeh melihat tingkah Maysha.
"Gue tau gue ganteng, gapapa sih liatin gue terus. Mumpung gratis" Andra menggoda Maysha
"Apasih kak, siapa juga yang liatin kakak. Gr deh" elak Maysha
"Ciee blushing ciee" Andra semakin menggoda Maysha
"Ah masasih, enggak kok" Maysha menyentuh pipinya. Hal itu membuat Andra tertawa karna gemas melihat tingkah Maysha.
"Ciie ciie udah Ndra sikat tros" kata Dafka
"Iya Ndra Gercep loh, sebelom gue ambil" Dwiky ikut ikutan
"Yee mana mau maysha sama lo, Playboy cap ekor buaya" sewot Dafka
"Ngiri ae lo jomblo karatan" balas Dwiky
"Enak aja lo, Gue Jomblo Elit. Gak punya pacar tapi banyak yang ngincar" ujar Dafka pd
"Kalo banyak yang ngincar kenapa gak dijadiin pacar?" Tanya Nadia
"Gue mah Jomblo Fisabillah, Jomblo terus sampai halal" jawab Dafka mengedipkan sebelah matanya pada Nadia yang dibalas tatapan jijik. Membuat mereka semua tertawa.