Tuhan Gak Akan Ngasih Cobaan Yang Melampaui Batas Kemampuan Kita
__________________
Kini kedua sejoli itu sedang berdoa didepan gundukan tanah yang bertuliskan "Rangga Ali Alaskah" dipapan nisannya. Sepulang dari gedung olahraga, Andra berziarah kemakam Ayahnya ditemani Maysha. Selesai berdoa, mereka menaburkan bunga dan menyiramkan air dimakan tersebut.
"Ayah apa kabar? Ayah selalu tenang disanakan?. Ayah, Abang rindu. Semua rindu ayah" Andra tersenyum sambil mengusap batu nisan ayahnya. Sedangkan Maysha hanya menyaksikan dan mengelus elus lengan Andra.
"Ayah, hari ini Andra tanding. Dan ayah pasti tau kalau Andra menang lagi. Bunda bilang, walau kita beda alam tapi ayah selalu lihatin kita dari sana. Ayah, dulu ayah kan yang selalu ngajari Andra main basket. Ayah latih Andra sampe jago mainnya. Sekarang Andra makin jago yah. Andra sering menangin pertandingan. Ayah bangga gak sama Andra?. Ayah, Andra akan selalu usaha buat jadi anak yang membanggakan buat Bunda, buat Ayah dan buat semua orang yang Andra sayang" Andra menunduk, memejamkan matanya. Menahan rasa sedih mengingat kenangan bersama Ayahnya dulu.
"Ayah, Andra kesini bawa seseorang loh. Namanya Maysha, pacar Andra. Cantik kan yah" Andra menggenggam tangan Maysha, menatap dalam manik mata coklat milik Maysha. Maysha tersenyum.
"Halo om. Aku Maysha, pacarnya kak Andra. Calon mantu om" guraunya sambil menaburkan bunga lagi. Andra tersenyum lebar.
"Ayah, Andra balik yaa. Ayah yang tenang disana. Kami rindu Ayah" Andra menarik tangan Maysha untuk berdiri. Kemudian mereka meninggalkan tempat pemakaman itu.
Mereka singgah diwarung nasi goreng langganan Andra untuk mengganjal perut yang sudah mendemo minta diisi.
"Mang yub, kayak biasa ya 2 porsi" ucap Andra pada Mang Ayub, penjual Nasi goreng.
"Siap atuh Ndra. Wwah, Biasa kesini bareng pentolan eeh sekarang sama siapa atuh? Cakep pisan ey" tanya Mang Ayub saat melihat Andra datang bersama cewek, padahal biasanya Andra datang bersama D4.
"Kenalin nih mang. Namanya Maysha, pacar Andra" Andra Mengenalkan mereka. Maysha tersenyum kearah Mang Ayub.
"Namanya cantik toh, kayak orangnya. Yaudah mang Ayub buatin pesanannya dulu ya" Mang Ayub meninggalkan mereka berdua. Tak berapa lama pesanan mereka datang. Mereka melahap makanannya.
"Oiya kak, sekali lagi selamat yaaa. Kakak emang jago banget mainnya tadi" ucap Maysha masih melahap makanannya.
"Iya makasih. Itu buat kalian. buat bunda, ayah, dan kamu juga. Eeh Kamu pelan pelan dong makannya nanti keselek" Andra menyodorkan air mineral pada Maysha yang langsung diteguk menyisahkan setengahnya.
"Hehe abis ini enak banget nasi gorengnya. Eeemm, Ayah dan bunda kakak pasti bangga banget punya anak kayak kakak"
"Semoga" Andra menyunggingkan senyumannya namun tatapan matanya sendu.
"Kalau boleh tau Ayah kakak meninggal karna apa?" Tanya Maysha sedikit ragu karna tak mau membuat Andra bersedih mengingat ayahnya.
"Kecelakaan" Andra tertunduk menatap kosong kearah makanannya. Maysha meraih tangan Andra dan menggenggamnya.
"Maaf kak, May gak bermaksud" ucap Maysha melihat perubahan raut wajah Andra. Andra mengangkat wajahnya, menatap mata coklat milik Maysha kemudian tersenyum. Lalu menyandarkan kepalanya dibahu Maysha, tatapan matanya menerawang keudara.
"Gapapa. Waktu aku masih SD tepatnya kelas 6, ayah kecelakaan saat pulang dari kantor. Sempat dibawa kerumah sakit, tapi tuhan lebih sayang sama ayah. Jadi Dia ngambil Ayah dari kami semua" Andra menarik nafas dalam. Memejamkan mata mengingat kejadian yang tak akan pernah dilupakannya. Maysha mengusap punggung Andra untuk menyalurkan kekuatan pada lelakinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Deandra
Teen FictionDia Tak Sempurna, Hidupnya Pun Tak Mewah. Dia Hanya Lelaki Biasa, Sederhana, Dan Mandiri. Semua yang ada padanya menarik perhatianku. Sebuah Kenyataan Mengubah Jalan Kisah Kami. Dia Berubah, Tak Lagi Sama. Aku Merindukannya. *** "Kasih tau salah aku...