Diam bukan cara terbaik untuk menyelesaikan masalah. Karna itu hanya akan menghindari bukan menyelesaikan.
Bertindaklah!!!
________________Bel pulang sekolah telah berbunyi. Semua siswa berhamburan untuk pulang kerumah masing-masing atau mungkin ke tujuan lain. Maysha dan Nadia keluar dari kelas. Maysha celingukan mencari kekasihnya tapi tak menemukan sosok Andra.
"Itu mereka" ucap Nadia menunjuk tiga orang lelaki tampan, siapa lagi kalau bukan D4.
"Samperin yuk" Maysha menarik tangan Nadia dan menghampiri mereka. Tetapi mereka hanya bertiga, Andra yang tidak ada.
"Hai abang-abang" sapa Maysha pada mereka.
"Eeh ada adek-adek" balas Dafka menyengir.
"Nad, lo pulang sendiri? Gue anter kuy" tawar Dwiky pada Nadia. Dwiky memang sedang gencar mendekati Nadia.
"Gue dijemput supir" balas Nadia cuek.
"Yaah, padahal gue lagi sendiri" kelus Dwiky.
"Gaya lo sendiri, entar diparkiran banyak tuh yang ngantri minta diantar sama lo" sarkas Dafka.
"Itu mah rezeki orang ganteng" Dwiky menyengir.
"Hmm abang-abang kok cuma bertiga? Kak Andra mana?" Tanya Maysha.
"Oh itu tadi si Andra buru-buru katanya ada urusan" jawab Dafka.
"Sibuk bat dah tuh orang. Sampe-sampe pacarnya sendiri ditinggalin" celetuk Dwiky.
"Gapapa kak. Mungkin urusan Kak Andra lebih penting" Maysha memaksakan senyuman.
"May mau abang antar?" Tawar Dwiky mengedipkan sebelah mata. Dwiky selalu siap sedia menjadi supir untuk mengantar cewek cantik.
"Eh Maysha itu pacarnya teman lo" sarkas Dafka.
"Yee kan gue cuma mau nganterin Maysha biar selamat sentosa sampe tujuan" ujar Dwiky.
"Gak usah kak. May bisa pulang sendiri kok. Kalian kan mau latihan basket kan?" Tanya Maysha dan dijawab anggukan kepala ole Dwiky dan Dafka, sedangkan Darren hanya menyimak.
"Yaudah. Kami duluan yaa. Bye abang-abang" Maysha melambaikan tangannya dan menarik tangan Nadia berjalan menuju gerbang. Sesampainya digerbang, ternyata supir Nadia sudah menunggunya.
"May, lo bareng gue aja ya" ajak Nadia. Tapi Maysha menggeleng.
"Gak usah lah. Gue naik ojol aja" tolak Maysha.
"Yaudah. Ati-ati lo. Gue pulang ya" Nadia masuk kemobilnya. Mobil itu pun pergi menjauh.
Maysha mulai memesan ojek online. Setelah menunggu beberapaa menit, ojol itu pun datang. Maysha menaikin motor dan bapak ojol melajukan motornya.
Saat ditengah perjalanan, motor berhenti perlahan. Maysha menyernyitkan alisnya bingung.
"Pak, kenapa berhenti? Kan kita belum sampe?" Tanya Maysha dan turun dari motor.
"Mbak, maaf yaa. Bannya bocor mbak. Mana bengkel jauh lagi dari sini" ucap bapak tukang ojol itu.
"Yaudah pak, ini ongkos saya. Kan bapak udah anter saya setengah perjalanan" Maysha memberikan uang pada bapak tersebut.
"Tapi mbak, saya tidak mengantar sampai tempat tujuan" Bapak itu enggan menerima uang dari Maysha.
"Gapapa pak. Lumayankan buat betulin motornya" ucap Maysha masih menyodorkan uang itu.
"Beneran ini mbak, terima kasih banyak. Sekali lagi maaf ya mbak" bapak itu menerima uang dari Maysha.
"Sama-sama pak" Maysha tersenyum.

KAMU SEDANG MEMBACA
Deandra
Fiksi RemajaDia Tak Sempurna, Hidupnya Pun Tak Mewah. Dia Hanya Lelaki Biasa, Sederhana, Dan Mandiri. Semua yang ada padanya menarik perhatianku. Sebuah Kenyataan Mengubah Jalan Kisah Kami. Dia Berubah, Tak Lagi Sama. Aku Merindukannya. *** "Kasih tau salah aku...