Teruslah tanpa kabar.
jika suatu saat nanti aku terbiasa tanpa kabarmu, jangan salahkan aku.
Kau yang melatihku
_____________________Hari ini Maysha berangkat ke sekolah bersama Deon. Sebenarnya ini atas paksaan Deon, Maysha sudah menolak karna tak ingin merepotkan Deon dan Ia tak suka dengan pandangan memuja para siswi terhadap Deon saat mereka turun dari mobil didepan pintu gerbang sekolah.
Eeh itu Kak Deon yaa, alumni SMA ANANTA
Iya tuh, anaknya pemilik sekolah kita cuy
Gans bangettt
"Ck, lebay banget sih mereka" Maysha memutar bola matanya malas.
"Maklum ajalah, gue kan ganteng. Orang ganteng mah bebas" ujar Deon bangga sambil mengusap rambutnya kebelakang.
"Baaang, jangan tebar pesona ke mereka" rengek Maysha manja. Deon menyengir melihat wajah imut adiknya.
"Hehe, iya iya. Yaudah masuk gih. Belajar yang bener, jangan telat makan. Entar kalau pulang mau dijemput chat gue aja" Maysha mengangguk. Lalu Deon mencium kedua pipi Maysha. Hal itu membuat siswa siswi yang melihat mereka histeris.
Aaaa gue juga mau dicium Bang Deon
Iri banget gue sama Maysha
Kak Maysha beruntung banget punya abang kayak Kak Deon
Maysha gue cemburuuuu
Gue juga mau nyium Maysha
Perkataan terakhir siswa tersebut mendapat pelototan mata dari Deon. Siswa itu mengedikkan bahunya lalu berjalan memasuki gedung sekolah, ngeri melihat tatapan tajam milik Deon. Begitu lah Deon, Ia sangat menyayangi adik kecilnya. Siapa yang berani menyentuh dan menyakitin Mayshanya maka orang itu akan berurusan dengan dirinya.
"Gue berangkat ya. Bye My Little Princess" Deon melambaikan tangannya lalu masuk kemobil dan melesat jauh.
Maysha memasuki gedung sekolah. Berjalan melewati koridor yang sudah lumayan ramai. Matanya menyorot pada sosok lelaki tinggi yang sedang berkumpul bersama ketiga sahabatnya dibangku pinggir lapangan. Ia melangkah mendekati keempat lelaki tersebut.
"Good morning abang-abang" sapa Maysha pada D4.
"Eeh, pagi too adek" balas Dafka
"Morning too May" balas Dwiky juga. Sedangkan Darren hanya tersenyum dan Andra hanya menatapnya tanpa ekspresi.
"May pinjam kak Andra ya" ucap Maysha
"Boleh, bungkus aja bawa pulang" ucap Dafka ngasal.
"Lo pikir Andra gorengan" Dwiky menjitak kepala Dafka yang membuatnya meringis.
"Kita pergi dulu ya kak, bye" Maysha menarik tangan Andra menjauhi para sahabatnya.
Maysha menuntun Andra menuju suatu ruangan. Itu adalah ruangan pribadi milik papanya. Maysha mengeluarkan kunci dari sakunya, lalu membuka lebar pintu tersebut.
"Masuk kak" suruh Maysha pada Andra. Andra menurut lalu duduk disofa. Maysha pun duduk dihadapan Andra. Suasana hening, Maysha terus menatap Andra sedangkan Andra mengedarkan pandangan kearah lain.
"Kakak udah sarapan?" Maysha membuka suara. Andra hanya membalas dengan anggukan kepala.
"Oh aku udah buatin sarapan buat kakak. Tapi gapapa, ini untuk istirahat nanti aja" Maysha mengeluarkan sebekal sarapan dari tasnya lalu memberikan pada Andra.

KAMU SEDANG MEMBACA
Deandra
Teen FictionDia Tak Sempurna, Hidupnya Pun Tak Mewah. Dia Hanya Lelaki Biasa, Sederhana, Dan Mandiri. Semua yang ada padanya menarik perhatianku. Sebuah Kenyataan Mengubah Jalan Kisah Kami. Dia Berubah, Tak Lagi Sama. Aku Merindukannya. *** "Kasih tau salah aku...