Tetap jaga senyumanmu
jangan sampai hilang dari pandanganku
________________________Mata hitamnya terus mengikuti kemana seorang lelaki yang mengejar bola lalu mengoper pada temannya, merebut dan memasukkan bola tersebut kedalam ring. Sesekali berteriak riang saat lelakinya berhasil memasukkan bola tersebut.
"Yeeaaay, Goooolll. Semangat Kak Andra" teriak Maysha membuat Andra semakin semangat bermain basketnya, tak lupa memberikan senyum manisnya pada sang gadis.
Priiiiit
Bunyi pluit menandakan berakhirnya latihan mereka. Semuanya berkumpul membentuk lingkaran.
"Sudah bagus. Kita pakai strategi biasa. Banyak banyak latihan. Jangan anggap remeh lawan. Andra, bimbing teman kamu. Kita kerja sama, kita tim. Kekompakan diperlukan, jangan egois. Harus fokus saat bermain. PAHAM?!" Nasihat dari Kak Lucky ~pelatih basket Ananta~.
"PAHAM" seruan kompak semua pemain.
"Ok, hari ini cukup sampai disini. Kita lanjut latihannya hari sabtu. Andra pimpin doa!" Suruh Kak Lucky.
"Selesai latihan mudah-mudahan dilancarkan saat pertandingan dan bisa membawa nama baik SMA Ananda. Marilah kita berdoa menurut agama masing masing" Seru Andra menunduk dan mengadahkan telapak tangannya diikuti pemain lainnya untuk memohon doa pada sang kuasa.
"Selesai" ujar Andra setelah selesai berdoa. Kemudian menjulurkan tangannya, yang lain pun ikut menyatukan tangan mereka. Sebagai tanda persatuan sehingga membentuk kekuatan untuk saling mendukung.
"SMA ANANTA?!!!" ucap Antra Lantang
"ALWAYS FIRST" jawab mereka kompak dan melepas persatuan tangan mereka kemudian bertos ria.
Andra menghampiri Maysha yang sedari tadi menunggunya latihan di pinggir lapangan. Gadis itu tersenyum lebar kala Andra semakin dekat dengannya.
"Capek ya kak" Maysha menyodorkan botol air. Andra pun menerimanya dan langsung menenggak air tersebut hingga tersisa setengah
"Capek. Tapi liat lo teriak kayak tadi jadi bikin gue makin semangat" ujar Andra.
"Apaan siih. Nih lap tuh keringet kakak" Maysha melemparkan Handuk kecil ke muka Andra.
"Elapin dong. Udah capek latihan ini"
"Huu modus" Cibir Maysha. Walau begitu tetap saja dia mengusap keringat Andra dengan handuk tersebut.
"Pacar sendiri juga gapapa modus" ujar Andra. Membuat pipi Maysha merah merona seperti tomat.
"Isss. Udah deh. Kakak ganti baju gih. Kita pulang yok" ujar Maysha mengalihkan pembicaraan
"Hehe blushing nih yeee" Andra mencubit kedua pipi Maysha lalu ngacir meninggalkannya sebelum mendengar teriakan dari sang pacar.
"KAK ANDRAAAA" teriak Maysha geram. Andra nyengir sambil mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk huruf V.
>>>>>
Kini Andra sudah lebih segar dan sudah mengganti jerseynya dengan kaos putih, celana jeans hitam dan jaket merah maroon. Ia menghampiri Maysha yang duduk dibangku pinggir lapangan sambil fokus pada ponselnya.
"Doooooorrr" Teriak Andra dari belakang Maysha yang sukses Membuat Maysha kaget dan hampir melompat. Maysha menatap Andra kesal sambil mengusap-usap dadanya. Andra terkekeh melihat itu
"Haha lo lucu banget, sumpah. Sampe mau lompat"
"Iiss Kak Andra rese. Kalau jantung gue copot gimana. Tuh kan gue jadi kalah mainnya" Maysha bersidekap. Andra mulai meredakan tawanya dan duduk disamping Maysha.

KAMU SEDANG MEMBACA
Deandra
Teen FictionDia Tak Sempurna, Hidupnya Pun Tak Mewah. Dia Hanya Lelaki Biasa, Sederhana, Dan Mandiri. Semua yang ada padanya menarik perhatianku. Sebuah Kenyataan Mengubah Jalan Kisah Kami. Dia Berubah, Tak Lagi Sama. Aku Merindukannya. *** "Kasih tau salah aku...