✔Sembilan

89 36 6
                                        

Alfariz Dirgantara
______________________


    Hari yang dinanti tim basket SMA Ananta tiba. Hari ini tournament basket dilaksanakan. Semua anggota sudah mempersiapkan diri untuk mengerahkan kemampuan yang dimiliki. Membuktikan pada semua orang bahwa mereka dapat memberikan yang terbaik. Memperingati lawan bahwa mereka pantas diakui. Memang begitu lah harusnya cara seorang pelajar bersaing. Menunjukkan kemampuan yang dimiliki, bukan dengan cara kekerasan.

     Andra, Dwiky, Dafka, Darren dan anggota tim lainnya sudah bersiap siap menunggu giliran mereka. Pertandingan dilakukan secara bergiliran. Sekarang ini pertandingan antara SMKN 11 dengan SMA Dirgantara.

"Keren juga tuh si Fariz. Makin meningkat aja skilnya" ujar Dafka masih fokus pada pertandingan.

"Kita harus lebih hati hati" sahut  Darren.

"Kayaknya si Faris emang mau buktiin kalau dia bisa ngalahin lo Ndra" ucap Dwiky.

"Bagus dong. Itu berarti si Andra jadi motivasi dia buat lebih maju lagi" kata Dafka

"Kita gak boleh remehin lawan. Jangan terkecoh. Tunjukin semua kemampuan kita. Buktikan sama pak Indro kalau jam pelajaran kita yang malah dipake latihan basket jadi gak sia sia" nasihat Andra pada semua tim basketnya. Memang mereka sering menggunakan jam pelajaran untuk latihan basket.

"Haha ada untungnya juga kita latihan basket. Kagak usah mikirin pelajaran" ucap Dafka

"Betul tuh. Apalagi jam pelajaran pak Indro. Pusing gue mikirin sejarah. Masa lalu ngapain diungkit ungkit. BIKIN NYESEK" Ucap Dwiky menggebu. Mengingat saat pak Indro, guru sejarah yang kepalanya tak ditumbuhi satu helai rambutpun jika mengajar tak pernah berhenti bicara. Apa lagi yang dibicarakan tentang masalalu. Baginya Masalalu biarlah berlalu dan masa depan bakal jadi kejutan. Jadi jangan terpaku pada masa lalu, jalani hidup yang terus berjalan. Dan buktikan bahwa kau bisa membuat masa depanmu lebih cerah dari masa lalumu.

"Itu sih masa lalu lo yang suram" Dafka menjitak kepala Dwiky membuat siempunya meringis mengusap usap kepalanya.

"Sialan lo. Mending gue suram. Dari pada lo, gak punya masa lalu" sinis Dwiky melirik Dafka

"Masa lalu gak harus tentang cinta. Masa lalu itu cerita yang telah terjadi dihidup seseorang. Bisa itu kejahatan atau kebaikan yang pernah dilakukan seseorang. Masa lalu bakal jadi pelajaran untuk ngejalani masa depan" jawab Dafka bijak. Semua menatapnya tak percaya. Kepentok apa lu Dafka, tumben bijak

"Daf, lo sehat kan? Lo ada kejedot sesuatu gak?" Tanya Andra. Dafka tampak berfikir, mengingat sesuatu.

"Tadi pagi gue terpeleset, terus kejedot bathup" jawab Dafka polos. Teman temannya saling pandang. Seketika tawa mereka pecah.

"PANTESAN" teriak mereka bersamaan. Tak heran lagi, seorang Dafka bisa bicara bijak karna dia habis kejedot bathup.

   Tawa mereka mereda saat mendengar pengumuman bahwa pertandingan dimenangkan oleh SMA Dirgantara. Berarti mereka akan masuk kebabak selanjutnya. Pertandingan dilanjutkan lagi dengan sekolah yang berbeda. SMA Ananta akan bertanding di sesi ke tiga.

>>>>>>

    Maysha dan Nadia memasuki GOR. Mencari keberadaan tim basket sekolah mereka. Saat mereka menemukannya, Maysha menyuruh Nadia menghampiri mereka dahulu karna dia ingin ke toilet.

"Nad, lo duluan aja. Gue ke toilet dulu"

"Ok, gue tunggu disana ya" ucap Nadia yang diangguki Maysha. Maysha lalu berjalan mencari toilet.

DeandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang