Diam tak menimbulkan masalah
Tapi diam juga tak menyelesaikan masalah
__________________D4 sudah duduk di meja kantin. Seperti siswa lain, mereka juga ingin mengisi perut yang sudah kosong minta diisi.
"Lo bawa apaan noh Ndra?" Tanya Dafka melihat Andra membawa sebuah kotak ditangannya.
"Bekal. Nih buat lo aja" Andra memberikan bekal dari Maysha pada Dafka yang dengan lapang hati menerimanya. Siapa yang mau menolak gratisan? Menurut Dafka gratisan itu Rezeki plus penghematan.
"Wooah wangi banget Ndra. Enak kayaknya nih" Dafka membuka kotak bekal yang berisi Nasi goreng sosis ditambah telur mata sapi.
"Tumben banget lo bawa bekal" ucap Dwiky.
"Dibawain Maysha" ujar Andra datar.
"Busyed dah. Kalau dari Maymay kenapa lo kasih gue?" Tanya Dafka yang membatalkan suapan nasi goreng kemulutnya.
"Gapapa. Gue bosen makan nasi goreng" jawab Andra santai.
"Bener nih ya. Gue makan loh. Gak boleh diminta lagi" Dafka mulai menyuapkan nasi gorengnya. Melahapnya dengan semangat.
"Enak banget Ndra, emang idaman banget si May" kata Dafka dengan mulut yang penuh nasi goreng. Andra tak memperdulikan ucapan Dafka. Mereka pun mulai makan makanan masing-masing.
"Lo ada masalah sama Maysha, Ndra?" Tanya Darren yang melihat sikap Andra berubah akhir-akhir ini.
"Gak" jawab Andra sambil menggelengkan kepala.
"Kalau ada masalah cerita kali Ndra. Mana tau kita bisa bantu" celetuk Dwiky.
"Gue bisa selesaiin masalah sendiri" ujar Andra.
"Kalau ada masalah itu diselesaikan baik baik, bukan diam aja. Itu sama aja lo lari dari masalah" perkataan Darren membuat Andra bungkam. Ia diam bukan karna lari dari masalah, tapi Ia tak tau harus berbuat apa.
"Gue gak tau harus ngapain" lirih Andra. Mengaduk-aduk batagor dipiring tanpa ada niat untuk memakannya.
"Apapun masalah lo, gue yakin lo bisa hadapi. Lo udah dewasa, berfikir sebelum bertindak" nasehat Darren. Andra mengangguk.
"Thanks" ujar Andra
"Yaelah, kayak ama siapa aje lo Ndra" celetuk Dafka masih melahap nasi goreng buatan Maysha. Andra yang melihatnya pun jadi ingin mencicipinya.
"Ehh gue bagi sini" Andra mencoba mengambil sesendok nasi goreng dari kotak bekal itu. Tapi Dafka menjauhkannya.
"Eiits, Segala sesuatu yang telah diberikan, tidak boleh diminta lagi" Dafka menggeleng sambil menggerakkan jari telunjuknya dari kanan kekiri. Andra menghela nafas kasar, ada penyesalan karna telah memberikan bekal itu pada Dafka.
"Sekarang lo nyeselkan, nyeselkan ngasih ke Dafka" Dwiky menyindir Andra dengan bernyanyi. Membuat Andra melotot kearahnya. Dwiky hanya nyengir kuda sambil memberi tanda peace.
👇👇👇
Triiiing triiiiiing
Bel pertanda pelajaran telah usai berbunyi. Maysha membereskan barang-barangnya dengan malas-malasan. Nadia yang melihatnya pun memutar bola matanya malas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Deandra
Fiksi RemajaDia Tak Sempurna, Hidupnya Pun Tak Mewah. Dia Hanya Lelaki Biasa, Sederhana, Dan Mandiri. Semua yang ada padanya menarik perhatianku. Sebuah Kenyataan Mengubah Jalan Kisah Kami. Dia Berubah, Tak Lagi Sama. Aku Merindukannya. *** "Kasih tau salah aku...