✔Enam Belas

43 8 0
                                        

Sederhana saja,
Jika kau menemukan yang lebih baik daripada aku,
Kau boleh pergi.

_________________



   Malam minggu Maysha sendiri lagi dirumahnya. Orang tuanya belum pulang dan Abangnya lembur dikantor. Jadi Ia memutuskan untuk pergi ke cafenya Andra. Walaupun masih kesal dengan Andra tapi Ia mencoba berfikir positif.

Sesampainya didepan cafe, Maysha melihat ada dua lelaki berbadan besar dan berpakaian serba hitam sedang berbicara dengan Andra. Dilihat dari cara bicara mereka, sepertinya sedang membicarakan hal serius. Maysha pun mendekati mereka.

"Pak, kasih kelonggaran waktu buat saya lunasi sewa tempat ini" pinta Andra pada dua orang lelaki tersebut.

"Gak bisa Ndra, dari seminggu lalu sudah kami peringatkan untuk membayar. Kamu sudah telat dua bulan untuk bayar sewanya" ujar salah satu lelaki berkepala plontos.

"Saya tau pak, saya sedang mengusahakan untuk mendapatkan uangnya. Tapi penghasilan cafe ini belum mencukupi. Tolong mengerti lah pak" ujar Andra lagi meminta pengertian.

"Gak bisa. Kalau memang tidak dapat membayar, kami akan segera menutup cafe ini" ancam lelaki bertopi terbalik.

"Pak, tolong-"

"Ada apa ini?" Maysha muncul dari belakang Andra. Ia belum mengerti apa yang dibicarakan oleh ketiga lelaki ini.

"Pemilik cafe ini belum membayar sewa tempat. Dan ini sudah telat dua bulan" jawab lelaki berkepala plontos. Maysha pun menganggukkan kepalanya mengerti.

"Berapa uang sewa yang belum dibayar kak Andra pak?" Tanya Maysha.

"9 juta"  jawab lelaki bertopi terbalik. Maysha pun menatap Andra.

"Kamu ngapain disini? Aku lagi sibuk, lebih baik kamu pulang" ucap Andra. Tapi tak dihiraukan Maysha. Ia mengeluarkan kartu dari dompetnya dan memberikan pada Andra.

"Kalau aku boleh bantu, Kakak bisa pakai uang tabungan aku dulu untuk bayar uang sewanya" Maysha menyodorkan kartu tersebut. Andra meliriknya kemudian menggeleng.

"Gak May, aku gak bisa" tolak Andra.

"Gapapa kak, daripada cafe kakak ditutup mereka. Aku cuma mau bantu kakak" Maysha memberikan kartu itu pada dua lelaki berbadan besar tersebut. Tapi saat mereka akan mengambil kartu itu dari tangan Maysha, tangan lain menahan tangan Maysha dan menyodorkan selembar kertas. Maysha menatap pemilik tangan tersebut. Seorang gadis berkaca mata coklat.

"Pakai cek ini saja. Urusan selesai, kalian boleh pergi" kata gadis itu. Dua lelaki itu menerimanya lalu meninggalkan tempat.

Gadis itu membuka kaca matanya.  Ia menatap Andra sambil tersenyum lebar.

"Surprizeee" teriak gadis itu merentangkan kedua tangannya. Andra yang tersadar langsung menghambur memeluk gadis itu.

"Ini beneran elo Qi? Yaampun, Gue kangen banget sama lo" ucap Andra ditengah pelukannya. Gadis itu pun membalas pelukan Andra tak kalah erat. Mereka mengabaikan Maysha yang terus memperhatikan gerak gerik mereka.

"Gue juga kangen banget sama lo, Qil" ucap gadis itu. Mereka menguraikan pelukannya. Saling berpandangan.

"Bunda mana? Gue kangen banget sama kalian" gadis itu bergelyut manja dilengan Andra.

DeandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang