[10] Antar Jemput

219 14 26
                                    

"Pepi! Ayo berangkat!" Bevin baru selesai sarapan. Dia mengikat tali sepatunya yang terlepas, setelah itu mengambil tas ransel berwarna fuchsia miliknya. "Pepiii!!" teriak Bevin lagi karena tak ada jawaban.

"Iya-iya, sebentar puteriku!" teriak Jekie Lee yang baru menyahut ketika mendengar suara Bevin. Tak lama setelah itu, Jekie Lee muncul dihadapan Bevin dan berjalan keluar rumah. Bevin segera masuk ke dalam mobil sambil berbalas pesan chat dengan Dere.

Bevin yang saat itu fokus dengan ponselnya tak menyadari jika seseorang yang duduk di bangku kemudi bukanlah Pepinya, tapi orang lain. "Bevin uang jajannya udah kan?" tanya Jekie Lee yang ada luar jendela tempat Bevin duduk.

"Hmm, udah Pep." Bevin melirik sekilas keluar jendela lalu kembali fokus ke ponselnya.

Tunggu-tunggu! Seharusnya kan Pepi di bangku kemudi, kenapa berdiri di luar jendela mobil? Bevin menoleh ke arah bangku kemudi dan langsung membulatkan matanya saat melihat lagi makhluk yang bernama Dev, "Lo! Ngapain lo di sini?"

"Hei Bevin, ihhh makin cantik aja deh! Dev jadi tambah cintahh," ujar Dev dengan nada melambai sambil mencolek bahu Bevin.

"Iyuhh! Jangan sentu-sentuh gue makhluk kemayu!" peringat Bevin membuat Dev mengerucutkan bibir, uch andai saja sikap Dev sedikit gentle, pasti dah disosor sama Bevin tu bibir. Ehhh??

"Pepi! Kenapa Pepi malah diluar mobil? Cepat masuk dan anterin Bevin ke sekolah Pepi!" teriak Bevin yang sudah mencak-mencak di dalam mobil. "Ihh Bevin, Dev duduk di sini kan mau nganterin Bevin cekolahh gimana si,"

"Yups, betul sekali puteriku! Atas permintaan kesatria pilihan Pepi yaitu Dev, mulai sekarang dan seterusnya kamu bakal diantar jemput sama Dev!" Bevin langsung tercengang sambil menganga lebar, sampai lalat pun hinggap sementara di bibir Bevin.

"What? Nggak mau! Bevin nggak mau semobil sama cowok kemayu kaya dia! Mending naik angkutan umum aja!" Bevin mencoba membuka pintu mobil, tetapi tidak bisa karena Dev sudah mengunci pintu mobilnya.

"Ish! Bukain nggak!" bentak Bevin ke arah Dev, "Nggak mau! Bevin KASAR!" ucap Dev membuat Bevin menggeram kesal.

"Akhhh!!" ingin rasanya Bevin meremat muka ganteng Dev saat ini juga, "Sudahlah Bevin! Lagian ada untungnya loh kamu diantar jemput sama Dev. Nggak perlu naik angkutan umum lagi kalau Pepi sibuk di perusahaan." usul Jekie Lee semakin membuat Bevin kesal.

"Gak mau Pepi!!"

"Tidak ada penolakan puteriku, mulai sekarang yang akan mengantar dan menjemput kamu adalah Dev! Gak ada opsi lain! Dev segera antar Bevin sekolah," ucap Jekie Lee dengan tegas.

"Baik Om Jekie," Dev segera menjalan mobil milik Jekie Lee yang memang dipinjamkan oleh sang pemilik mobil. Tujuannya agar bisa mengelabuhi Bevin.

"Heh cowok kemayu! Lo nggak kuliah apa? Ngapain lo nganterin gue segala," ucap Bevin dengan nada ketus, lebih ketus dari Zul.

"Ihh Bevin jangan galak-galak dong. Akuh kan jadi tambah semangat menaklukan hati kamuh," Bevin seketika merinding mendengar nada melambai yang keluar dari pita suara Dev.

"Lo bisa nggak sih ngomong biasa aja! Kalau nggak biasa ngomong kaya biasanya mending diem! Gue tonjok juga lo!"

"Nggak bisa dong, kalau diem-dieman gimana kita bisa saling deket dan gimana Dev bisa buat Bevin jatuh cinta coba?"

"Iyuhh! Denger ya Dev B R I Xiao,"

"Dev Abrisam, Bevin sayang kuhh," koreksi Dev.

"Bodo amat. Gue nggak akan pernah jatuh cinta sama cowok kemayu kaya LO! Karena apa? Lo bukan tipe gue! Denger itu! Dan lagi gue udah punya pacar namanya Dere! Ngerti nggak!" Bevin membukakan foto-foto Dere yang tidak memakai kaus dan memperlihatkannya pada Dev.

"Nih liat, pacar gue! Gentle," Dev melirik sekilas lalu kembali fokus menyetir. "Kalau itu mah Dev juga punya, nih liat!" Dev mengangkat kausnya sebatas dada dan membuat Bevin melongo.

"Tuh kan Bevin pasti tergoda sama Dev, mending kamuh putusin si Dor Dor atau siapa ituh. Dan jadi jodoh masa depannya Dev, Dev jamin ga bakal rugi." Bevin kembali sadar dan mengusap wajahnya dengan kasar.

"MIMPI LO!" teriak Bevin sambil meninju lengan Dev, "Awwhh, atit Bevin." ucap Dev mengaduh.

Setelah mobil yang ditumpangi Bevin dan Dev berhenti di depan SMA GLUTO, Bevin segera keluar dan membanting pintu mobil. "Byee Bevin jodoh kuhh, muach. Cepet lulus yaw. Biar bisa jadi isteri akuhh,"

"Najis!" Bevin segera berlari menjauhi Dev. Benar-benar tega pepinya menyuruh Bevin semobil dengan makhluk aneh itu.

Tiba-tiba saja bayangan otot perut sixpack Dev yang lebih sexy daripada milik Dere terlintas dipikiran Bevin.

"Iyuh! Bayangan apa itu! Jiji!" ujar Bevin sambil mengusap kedua bahunya dan segera berjalan ke kelas.

****



Humor project abal-abal
Zul_sweet

Cowokku Kemayu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang