Dev menutup telinganya karena teriakan Bevin dan Dere. "Kenapa lo bisa di mobil gue, banci?" tanya Dere.
"Kencan sama Bevin dongs, masa sama kamu, cowok yang kurang sixpack dan lemah,"
"Apa lo bilang?" ucap Dere dengan nada meninggi.
"Haduh, Bevin sayang, kenapa kamu mau kencan sama cowok budek kaya dia sih? Mending kencan sama akuh," dengan nada melambai Dev mencolek dagu Bevin.
Bevin mengusap dagunya, "Siapa juga yang mau kencan sama lo! Turun dari mobil pacar gue!" teriak Bevin.
"Nggak mau!"
"Turun sekarang!"
"Nggak mau! Untung Om Jekie ngabarin Dev, dan beri waktu Dev buat otw nyusup di mobil jelek ini,"
"PEPIIIII!!!" teriak Bevin langsung membuat pepinya keluar dari istana mereka, alias rumah mewah mereka, atau bisa juga disebut gubuk tempat berteduh Bevin dan sang pepinya.
"Loh? Kok belum berangkat?" tanya Jekie Lee yang heran, mobil si Kedele Murah masih di pekarangan rumahnya. Dengan wajah cemberut dan menahan amarah Bevin menatap pepinya.
"Hai Om Jekie, Dev siap melaksanakan tugas dari Om Jekie," ujar Dev sambil melambaikan tangannya.
"Tugas apaan?" sungut Bevin sambil menatap tajam Dev.
"Tugas untuk mengawasi kamu dan Kedele Murah selama kencan, jadi Bevin harus bawa Dev juga kalau mau kencan dengan si Kedele," ucap Jekie Lee.
"Mana ada Pep, kencan di awasin!"
"Ini buktinya, kalau kamu nggak mau ngajak Dev juga, gak usah keluar lagi bareng si Kedele!" perintah pepinya tegas, dan membukakan pintu untuk Bevin keluar.
"Kok Pepi gitu sih? Emang Dev siapa bisa ngawasin Bevin?"
"Calon suami kamu," Jekie Lee tersenyum miring setelah mengatakan itu. Bevin yang mendengarnya pun mengepalkan tangan dengan kuat.
"Udah sayang, nggak papa, daripada kita nggak jadi kencan," ujar Dere membuat amarah Bevin sedikit mereda. "Huh!" Bevin segera menutup pintu mobil Dere membuat pepinya tersenyum lagi.
"Hati-hati ya Kedele, awas aja kalau anak saya sampai lecet," peringat Jekie Lee sebelum Dere menjalankan mobilnya.
"Gak usah ngebut-ngebut Pak Supir!" perintah Dev yang hanya diabaikan Dere, padahal dalam hati Dere pengen sekali melindas kepala Dev dengan mobilnya. Serem Mak.
Sepanjang perjalanan, tidak ada kesempatan bagi Dere dan Bevin untuk bermesraan layaknya pasangan lainnya. Contohnya saja, saat Dere ingin menggenggam tangan Bevin langsung mendapat cubitan atau sentilan dari Dev.
Kesiann amat ya pasangan ini. :v
Dere memilih mengajak Bevin menonton berdua di bioskop. Setelah sampai, Dere segera menggandeng tangan Bevin untuk mengantri tiket mereka. Namun sayangnya, gandengan itu terlepas begitu saja saat Dev segera memutus dengan golok, Eh salah! Dengan menjauhkan mereka berdua tepatnya.
"Yang boleh pegangan tangan sama Bevin itu cuma akuh, sana pergi cariin tiket buat aku dan Bevin!" perintah Dev kepada Dere dengan nada melambai.
"Lo pikir gue babu lo?"
"Iya," ucap Dev lalu mengandeng tangan Bevin. Ingin sekali Dere meremat-remat wajah Dev itu.
"Lepasin! Gue nggak mau di gandeng sama lo!" Bevin menghempas tangan Dev, lalu segera mengandeng tangan Dere untuk segera antri tiket.
Dere memeletkan lidah ke arah Dev, Dev segera menyamakan langkahnya dengan Bevin di sebelah kiri tubuhnya. "Yang adil dong, kalau gak mau gandengan sama Dev, Bevin juga ga boleh gandengan sama si Kedele,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowokku Kemayu
Teen FictionGimana kalau seandainya kalian di jodohkan, sama orang ganteng, berkulit putih, tubuh atletis, bibir sexy. pasti seneng kan? iya lah, mana ada yang bisa nolak :v tapi kalau kalian tau dia itu rada kemayu gimana? masih Nerima perjodohan? 🎉project ab...