[18] Persaingan Panas 2

138 6 5
                                    

"Tunjukan pesona ganteng mu!" celetuk Jekie Lee seperti menirukan gaya bicara Choky Sitohang sang pembawa acara di take me out. Zul menoleh saat ucapannya disela juga tatapan bingung yang tercetak di wajahnya.

"Biar Bevin terpesona sama Dev, Om yakin Kedele bakal kalah kalau di mereka tanding pesona kegantengan," bisik Jekie Lee membuat Zul berpikir-pikir.

"Gitu ya Om?" bisik Zul tak yakin. Pasalnya, Zul tau Dere itu jago berpose lewat Instagramnya yang pernah dia lihat sekali. Jekie Lee mengangguk yakin membuat Zul terserah saja.

Zul menutupi pandangan matanya dengan telapak tangannya, saat Dere berjalan dengan memperlihatkan pesona sok gantengnya. Bevin berteriak girang antara menyemangati Dere atau terpesona dengan pesona yang di tunjukan Dere. Sementara Jekie Lee menatap dengan remeh.

"Aaa~ gantengnya pacarku!" teriak Bevin lebay.

Keknya mata gue harus dibasuh pake air suci setelah ini. batin Zul yang mengamati penampilan Dere lewat sela-sela jari tanganya.

Dere sangat ahli memperlihatkan pesona seperti seorang model.

Model ikan asin yang lagi di jemur.

"Bagus-bagus, silahkan istirahat." ujar Zul yang sebenarnya ingin menyudahi pose memuakan tersebut.

Kini giliran Dev yang akan menunjukan pesonanya. Bevin sebenarnya malas menonton, tetapi entah kenapa matanya ingin menatap sosok sempurna yang tercetak jelas pada Dev. Sempurna? Cuih, siapa yang bilang sempurna tadi! Biar gue culek matanya! Batin Bevin menabok pikiran kotornya.

Dev hanya berdiri dengan kepala menunduk membuat Dere tersenyum remeh, Gue yakin dia pasti lagi mati kutu. Gak bisa tunjukin pesona, kan pesona dia malah bikin Bevin ilfil.

Dev mengangkat kepalanya perlahan, tampak dahinya yang tertutup poni rambut dengan segera dia menyibakkan poni itu menggunakan tanganya sambil menggoda Bevin dengan mengedipkan sebelah matanya, kedipan sebelah mata Dev membuat Bevin diam terpesona. Adegan slow motion dari pesona Dev benar-benar dirasakan oleh Bevin. Ditambah bagian bawah bibir seksi milik Dev dengan sengaja digigit sendiri membuat Bevin ingin menyentuhnya.

Zul tersenyum miring saat menyadari keterdiaman Bevin karena terpesona dengan Dev, ternyata benar yang di ucapkan Jekie Lee. Bevin terpesona dengan kegantengan Dev. Pikiran Bevin seperti terhipnotis sepenuhnya ke arah Dev, sampai pikiran itu buyar karena suara unik orang yang sedang dia kagumi secara tidak sadar itu.

"Pesona Dev keren kan Bevin? Buktinya dari tadi Bevin ngeliatin Dev terus, hayo ngaku," ujar Dev melambai langsung membuat Bevin kembali menatap dengan pandangan jijik.

"Mana ada! Kutil Dora ke elo apanya yang bisa buat gue terpesona!" celetuk Bevin lalu melengos ke arah lain.

Dev memanyunkan bibir, "Gak usah ngeles deh, ntar makin jatuh cinta loh sama Dev,"

"Gimana mau jatuh cinta sama lo, kalau hatinya Bevin udah buat gue." sahut Dere tersenyum kemenangan, membuat Dev ingin sekali memblender muka songong itu.

"Hati itu bisa berubah jika orang yang memperjuangkannya tak pantang menyerah." ujar Dev menatap Dere dengan tatapan menantang.

"Lebih baik menyerah sebelum mendatangkan masalah." ucap Dere tegas. Mereka berdua saling hanyut dalam tatapan persaingan panas untuk memperebutkan Bevin.

****

Jekie Lee dan Zul menelan ludah saat menatap hidangan yang di suguhkan Dere. Beda lagi dengan Bevin yang dibutakan virus bucin yang malah memuji hasil masakan Dere. Dari dua masakan yang tersaji, hanya satu masakan yang terlihat manusiawi. Tentu saja masakan milik Dev.

"Para juri, mari kita coba masakan pacar aku!" ujar Bevin menyodorkan masakan Dere.

"Nggak. Lo aja yang makan." tolak Zul setengah matang.

"Pepi juga nggak mau!"

"Uu~ ya udah, biar Bevin yang habiskan sendiri. Makasih ya pacar ku Tersayang! Pasti enak deh masakan kamu," Bevin tersenyum manis ke arah Dere membuat Dev mendengus kesal.

Bevin mengambil masakan Dere dan mulai memasukannya di mulut, Dere menunggu reaksi Bevin yang nampak diam belum mengunyah. Ponsel Dere berbunyi membuat sang pemilik dengan cepat mengangkatnya.

"Kenapa? Kok nggak dikunyah, ditelan? Nggak enak ya?" ejek Zul membuat Bevin terpaksa mengunyah dan menelannya dengan ekspresi sangat menggambarkan bahwa masakan Dere tidak kalah dengan masakan chef-chef di restoran.

"Om, maaf saya harus pamit undur diri. Karena urusan mendadak dari pembina OSIS."

"Hah? Kok mendadak banget sih!" ujar Bevin kecewa.

"Oh ya ya ya. Nggak papa, silahkan kamu urus. Sekalian nggak usah ke sini lagi ya," ujar Jekie Lee memelankan suaranya pada kalimat terakhir.

"Bagaimana Om?" tanya Dere memastikan.

"Oh nggak-nggak, saya nggak ngomong apa-apa."

Dere mengangguk dan segera sungkem dengan Jekie Lee untuk berpamitan. Bevin mengantarkan Dere ke depan dengan wajah sedih.

Dere menepuk kepala Bevin dengan sayang, "Maaf ya sayang, jangan sedih dong. Kan udah aku Masakin masakan terenak buat kamu."

Bevin semakin sedih, Terenak apaan. Kalau dibandingin masakan gue mah yang cuma telor dibakar, enak masakan gue. Batin Bevin sambil memanyunkan bibir sedikit melamun.

Dere yang melihat Bevin manyun mulai berpikir liar. Astaghfirullah😭 Dere memegang bahu Bevin dan mulai mendekatkan wajahnya.

"OM!! Om butuh SHOTGUN buat nembak mulut buaya Om!" teriak Zul dari dalam rumah membuat Dere menghentikan aksinya.

"Zul teriak apaan sih! Buaya apaan coba?" ujar Bevin tak mengerti.

"Aku pergi dulu ya. Sampai ketemu besok!" Dere segera kabur sebelum Jekie Lee datang.

"Bevin masakan pacar lo ya uenak ini jangan lupa di habisin ya!" teriak Zul lagi membuat Bevin lemas tak bertenaga.


***

Sabar ya slow up

Insyaallah sampai tamat selama author hidup. 😂

Humor Project Abal-abal
Zul_sweet

Cowokku Kemayu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang