Sub-disiplin dan Teologi Filsafat Barat

925 36 0
                                    

Subdisiplin Filsafat Barat

Pada umumnya, filsuf-filsuf Barat dibagi ke dalam beberapa cabang pokok. Pembagian itu di dasarkan pada jenis pertanyaan yang diajukan oleh orang-orang yang bekerja di lapangan. Cabang yang paling banyak berpengaruh pada masa dunia kuno adalah Stoic, yaitu menahan hawa nafsu. Stoic dibagi ke dalam beberapa bagian filsafat, seperti Logika, Etika, Ilmu pengetahuan, dan Fisika. Fisika merupakan konsep study tentang gejala-gejela alam di dalam dunia ini, dan termasuk ilmu pengetahuan alam dan metafisika. Filsafat kontemporal secara umum dapat dibagi ke dalam metafisika, epistimologi, etika, axiology, dan estetis. Logika terkadang juga dijadikan sebagai bagian di dalam filsafat, terkadang juga hanya sebagai metode yang digunakan untuk seluruh cabang-canbang filsafat.

Sub disiplin filsafat terdapat di dalam cabang-cabang yang luas tersebut. pada level yang terluas, terdapat filsafat Analitik dan filsafat Kontinental. Filsafat Analitik lebih sederhana dibandingkan denga filsafat Kontinental.

Sub disiplin ini terkadang menjadi topik yang hangat dan dapat menempati tempat yang banyak dalam tulisan-tulisan. Hal ini disebabkan oleh orang-orang yang beranggapan bahwa sub disiplin ini sebagai cabang-cabang utama.

Teologi dan Filsafat

Teologi tercakup di dalam pelajaran dalam agama dan sama halnya dengan filsafat. Teologi mengarah kepada pertanyaan-pertanyaan tentang eksistensi dan sifat Tuhan. Pertanyaan di dalam teologi ini dijawab juga secara jelas oleh filsafat Agama. Aristoteles, seorang filsuf Yunani kuno, memasukkan teologi ke dalam cabang metafisika. Dia juga mengatakan bahwa teologi sebagai pusat dalam filsafat. Pada abad ke-20, para filsuf berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan teologis tersebut. Filsafat dan teologi memiliki keterkaitan filsafat menjadi akar di dalam memahami teologi. Pelajaran agama menjadi salah satu contohnya. Perbandingan agama-agama besar di dunia dapat lebih mudah dilakukan dengan menggunakan filsafat.

Tradisi empiris di dalam Filsafat Modern sering menjawab pertanyaan-pertanyaan keagamaan sebagai batas jangkauan pengetahuan manusia, dan banyak orang yang mengklaim bahwa bahasa agama tidak berarti secara literel sebab tidak ada pertanyaan yang perlu dijawab. Beberapa filsuf merasa bahwa bukti kesulitan-kesulitan ini tidak relevan. Mereka juga menentang dan meletakkan keagamaan pada bagian moral atau bagian yang lain.

Filsafat, Ibu dari Ilmu pengetahuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang