Filsafat Buddha (Bagian 2)

354 12 0
                                    

Basis fundamental ajaran Buddha


Ajaran Buddha dalam perkembangannya memiliki cakupan yang sangat luas. Dalam tinjauannya, ajaran Buddha pada masa-masa awal dapat direduksi menjadi beberapa fondasi dasar yakni: empat kebenaran mulia, jalan mulia berunsur delapan (jalan tengah), kamma, dan kelahiran berulang atau punnabhawa.

Empat Kebenaran Mulia

Salah satu ajaran dasar Buddha dikenal sebagai Empat Kebenaran Mulia. Empat Kebenaran Mulia merupakan ajaran Buddha mengenai Dukkha atau penderitaan. Menurut ajaran Buddha, untuk menghindari dukkha, maka manusia harus memahami empat kebenaran mulia yaitu:

Kebenaran tentang penderitaan (dukkha): Dalam Dhammacakkappavattana Suttadijelaskan bahwa dukkha meliputi lima proses atau aspek yang dialami manusia di dunia, yaitu: kelahiran, proses penuaan, hingga kematian; kesedihan serta keputus-asaan; disat...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kebenaran tentang penderitaan (dukkha): Dalam Dhammacakkappavattana Suttadijelaskan bahwa dukkha meliputi lima proses atau aspek yang dialami manusia di dunia, yaitu: kelahiran, proses penuaan, hingga kematian; kesedihan serta keputus-asaan; disatukan dengan yang tidak dicintai; perpisahan dengan yang dicintai; dan tidak memperoleh yang diinginkan; kelima hal yang melekat pada diri manusia tersebut adalah dukkha.

Kebenaran tentang asal mula penderitaan (samudaya):
Samudaya secara harafiah berarti sebab. Setiap penderitaan di dunia ini menurut ajaran Buddha memiliki sebab, contohnya: penyebab seorang manusia dilahirkan kembali adalah adanya keinginan untuk hidup. Sumber dari dukkha atau penderitaan menurut ajaran Buddha adalah tanhâ, yaitu nafsu keinginan yang tidak ada habis-habisnya. Nafsu ini dibagi terwujud dalam tiga bentuk yang disebut sebagai tiga akar kejahatan yang didalamnya terdapat keserakahan, kebodohan, dan kebencian.

Kebenaran tentang terhentinya penderitaan (nirodha):
Kebenaran mulia yang ketiga berkaitan dengan teori tentang terhentinya dukkha. Menurut ajaran Buddha, cara menghentikan penderitaan atau dukkha ialah dengan menghentikan sumber dari penderitaan tersebut, yaitu tanhâ yang dibahas pada kebenaran mulia yang kedua. Secara singkat, jika kita menghentikan sebab maka tidak akan ada akibat yang kita peroleh dari dukkha itu sendiri. Setelah terbebas dari dukkha, maka kita akan menuju nirvana ; ketiadaan yang abadi.

Kebenaran tentang jalan menuju terhentinya penderitaan (magga):
Kebenaran mulia yang terakhir berkaitan dengan jalan atau praktik penghentian dukkha. Jalan ini dinamakan jalan tengah atau jalan mulia berunsur delapan.

Filsafat, Ibu dari Ilmu pengetahuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang