Pengenalan

10.2K 411 12
                                    

Mazhab Athena (1509-1511) karya Raphael, mengambarkan filsuf Yunani dalam suasana yang mendekati realitas, terinspirasi oleh Arsitektur Yunani Kuno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mazhab Athena (1509-1511) karya Raphael, mengambarkan filsuf Yunani dalam suasana yang mendekati realitas, terinspirasi oleh Arsitektur Yunani Kuno

Etimologi

Kata falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Arab فلسفة, yang juga diambil dari bahasa Yunani; Φιλοσοφία philosophia. Dalam bahasa ini, kata ini merupakan kata majemuk, dan berasal dari kata-kata (philia = persahabatan, cinta dsb.) dan (sophia = kebijaksanaan, kearifan). Sehingga arti harafiahnya adalah seorang “pencinta kebijaksanaan”. Kata filosofi yang dipungut dari bahasa Belanda juga dikenal di Indonesia. Bentuk terakhir ini lebih mirip dengan aslinya. Dalam bahasa Indonesia seseorang yang mendalami bidang falsafah disebut "filsuf".

Pengetahuan

Secara tradisional, istilah "filsafat" mengacu pada badan (atau ibu) dari segala pengetahuan. Dalam pengertian ini, filsafat sangat erat kaitannya dengan agama, matematika, ilmu alam, pendidikan, dan politik. "Prinsip Matematika Filosofi Alam", karya Newton pada tahun 1687 diklasifikasikan pada tahun 2000-an sebagai buku fisika; ia menggunakan istilah "filsafat alam" karena istilah itu digunakan untuk mencakup disiplin ilmu yang kemudian dikaitkan dengan ilmu pengetahuan seperti astronomi, kedokteran, dan fisika.

Pada zaman klasik, Filsafat secara tradisional dibagi menjadi tiga cabang utama:

- Filsafat alam ("fisika") adalah studi tentang dunia fisik (physis, makna harfiah: alam);
- Filsafat moral ("etika") adalah studi tentang kebaikan, benar dan salah, keindahan, keadilan dan kebajikan (etos, makna harfiah: kebiasaan);
- Filsafat metafisikal ("logika") adalah studi tentang eksistensi, sebab-akibat, Tuhan, logika, bentuk dan objek abstrak lainnya ("meta-physika" makna harfiah: "apa yang terjadi setelah fisika").

Pembagian ini tidaklah usang tapi telah berubah. Filsafat alam telah terbagi menjadi berbagai ilmu alam, terutama astronomi, fisika, kimia, biologi, dan kosmologi. Filsafat moral telah melahirkan ilmu-ilmu sosial, namun tetap mencakup teori nilai (termasuk estetika, etika, filsafat politik, dll.). Filosofi metafisik telah melahirkan ilmu formal seperti logika, matematika dan filsafat sains, namun tetap mencakup epistemologi, kosmologi dan yang lainya.

Kemajuan filosofis

Banyak perdebatan filosofis yang telah dimulai di zaman kuno masih diperdebatkan hingga hari ini. Colin McGinn dan yang lainnya mengklaim bahwa tidak ada kemajuan filosofis yang terjadi selama interval tersebut. Chalmers dan yang lainnya, sebaliknya, melihat kemajuan dalam filsafat serupa dengan kemajuan dalam ilmu pengetahuan. Sementara Talbot Brewer berpendapat bahwa "kemajuan" adalah standar keliru yang digunakan untuk menilai aktivitas filosofis.

Gambaran sejarah

Dalam satu pengertian umum, filsafat dikaitkan dengan kebijaksanaan, budaya intelektual, dan pencarian pengetahuan. Dalam hal ini, semua budaya dan masyarakat melek huruf mengajukan pertanyaan filosofis seperti "bagaimana kita hidup" dan "apa sifat dasar realitas". Konsepsi filsafat yang luas dan tidak memihak kemudian menemukan sebuah penyelidikan yang rasional mengenai masalah-masalah seperti realitas, moralitas, dan kehidupan di semua peradaban dunia.

Filsafat, Ibu dari Ilmu pengetahuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang