Filsafat India (Bagian 3)

149 6 0
                                    

Aliran-aliran ortodoks

Filsafat Hindu memiliki keragaman tradisi dan banyak orang suci dan cendekiawan, seperti Adi Shankara dari aliran Wedanta Adwaita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Filsafat Hindu memiliki keragaman tradisi dan banyak orang suci dan cendekiawan, seperti Adi Shankara dari aliran Wedanta Adwaita.

Banyak tradisi intelektual Hindu diklasifikasikan dalam skolastik Brahman-Sanskrit abad pertengahan menjadi suatu daftar standar yang terdiri atas enam aliran (darshana) ortodoks (Astika), "Enam Filsafat" (ṣaḍ-darśana), yang seluruhnya menerima kebenaran Weda.

Samkhya, aliran rasionalisme dengan tema dualisme dan ateistis,

Yoga, serupa dengan Samkhya, tapi secara personal menerima tema-tema teistis yang jelas,

Nyaya, aliran realisme yang menekankan analitik dan logika,

Waisesika, aliran naturalisme dengan tema-tema atomistis dan berelasi dengan aliran Nyaya,

Purwa Mimamsa (atau hanya Mimamsa), aliran ritualisme dengan eksegesis Weda dan penekanan filologi, dan

Wedanta (juga disebut Uttara Mimamsa), tradisi Upanisad, dengan banyak subaliran mulai dari dualisme hingga nondualisme.

Keenam aliran di atas sering dipasangkan menjadi tiga kelompok berdasarkan alasan historis dan konseptual, yaitu Nyaya-Waisesika, Samkhya-Yoga, dan Mimamsa-Wedanta. Aliran Wedanta kemudian dibagi menjadi enam subaliran: Adwaita (monisme/nondualisme), juga mencakup konsep Ajatiwada, Wisistadwaita (monisme dari seluruh yang memenuhi syarat), Dwaita (dualisme), Dwaitadwaita(dualisme-nondualisme), Suddhadwaita, dan Achintya Bheda Abheda.

Selain itu, aliran Mādhawa Widyāraṇya juga mencakup yang mengikuti filsafat-filsafat teistis di atas berdasarkan Agama dan Tantra:

Pasupata, aliran Shaiwisme oleh Nakulisa

Saiwa, aliran Samkhya teistis

Pratyabhijña, aliran yang dikenal

Raseśwara, aliran tak diduga

Pāṇini Darśana, aliran tata bahasa (yang menjelaskan teori Sphoṭa)

Sistem yang disebutkan di sini bukan satu-satunya sistem ortodoks, tapi merupakan yang utama, dan ada aliran-aliran ortodoks lain. Sistem ini menerima pengaruh Weda dan dianggap sebagai aliran filsafat Hindu ortodoks (astika). Selain mereka, aliran-aliran yang tidak menerima pengaruh Weda masuk dalam sistem heterodoks (nastika), seperti Buddhisme, Jainisme, Ajiwika, dan Charwaka. Terminologi ortodoks-heterodoks ini adalah suatu susunan dari bahasa Barat, dan tidak memiliki dasar keilmuan dalam bahasa Sanskerta. Menurut Andrew Nicholson, ada beragam terjemahan heresiologis dari Āstika dan Nāstika dalam literatur abad ke-20 mengenai filsafat India, tapi cukup banyak yang sederhana dan lemah.

Filsafat, Ibu dari Ilmu pengetahuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang