Filsafat India (Bagian 2)

172 6 0
                                    

Tema-tema umum


Tradisi filsafat India

Filsafat Hindu paling awal disusun dan dikodifikasi oleh orang-orang bijak Zaman Weda Hindu, seperti Yajnavalkya (abad ke-8 SM), yang dianggap sebagai salah satu filsuf paling awal dalam sejarah tertulis, setelah Aruni (abad ke-8 SM)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Filsafat Hindu paling awal disusun dan dikodifikasi oleh orang-orang bijak Zaman Weda Hindu, seperti Yajnavalkya (abad ke-8 SM), yang dianggap sebagai salah satu filsuf paling awal dalam sejarah tertulis, setelah Aruni (abad ke-8 SM).

Filsafat Hindu paling awal disusun dan dikodifikasi oleh orang-orang bijak Zaman Weda Hindu, seperti Yajnavalkya (abad ke-8 SM), yang dianggap sebagai salah satu filsuf paling awal dalam sejarah tertulis, setelah Aruni (abad ke-8 SM)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Filsafat Jain disebarkan oleh para Tirthankara, terutama Parshvanatha (872-772 SM) dan Mahawira (549–477 SM).

Filsafat Jain disebarkan oleh para Tirthankara, terutama Parshvanatha (872-772 SM) dan Mahawira (549–477 SM)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Filsafat Buddha dibangun oleh Gautama Buddha (563–483 SM).

Filsafat Sikh dikristalisasi dalam Guru Granth Sahibyang diabadikan oleh Guru Gobind Singh (1666–1708 SM)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Filsafat Sikh dikristalisasi dalam Guru Granth Sahibyang diabadikan oleh Guru Gobind Singh (1666–1708 SM).

Filsafat India menyebarkan banyak konsep, seperti dharma, karma, samsara, reinkarnasi, dukkha, penolakan, meditasi, dan hampir semuanya berfokus pada tujuan akhir pembebasan individu melalui beragam praktik spiritual (moksa, nirwana). Mereka berbeda dalam asumsi-asumsi mengenai sifat keberadaan serta kekhususan jalan menuju pembebasan akhir, sehingga menghasilkan banyak aliran yang tidak saling sejalan. Doktrin-doktrin kuno mereka menjangkau berbagai filsafat yang ditemukan dalam budaya kuno lain.

Filsafat, Ibu dari Ilmu pengetahuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang