Ibu,
Rasanya dekapan dan ketulusan hatimu takkan tergantikan dengan hal apapun.Seharian berdebat dengan begitu banyaknya keruwetan jalanan,
Aku hanya ingin pulang,
Melepas penat dan keluh kesah yg seringkali menyerang.Saat antibodi tak lagi kuat menjadi perisai,
Aku hanya ingin sentuhanmu.
Merawatku dengan sepenuh hati, padahal aku sudah sebesar ini.Aku mungkin sibuk dengan pekerjaanku, duniaku.
Terkadang sesekali aku mengabaikanmu.
Jarang menyapa untuk sekedar memberi kabar,
Ataupun menemuimu.Tapi, ibu tidak pernah marah.
Ia paham betul dengan rutinitas yg kujalani saat ini.Doakan aku bisa membahagiakanmu,
Sampai akhir hayatmu,
Ibu.3 Januari 2020 | 21.07
![](https://img.wattpad.com/cover/150188291-288-k603802.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MUHASABAH : Sebuah Renungan
Espiritual- SLOW UPDATE - Berisi tentang renungan, pengalaman serta perjalanan hidup dan sekaligus untuk self reminder. Berbagi ilmu, berharap tulisan ini berguna bagi orang banyak. Agar ia berkah Semoga terinspirasi! Salam hangat, Fiqih