▶️42◀️

137 16 36
                                    




"Kalian yakin?" Tanya Jongsuk memastikan.

"yakin om!" Jawab mereka serempak.

Sekarang mereka semua lagi pada ngumpul di ruangan bawah tanah. Literally semuanya. Bahkan Jisoo, Jennie, Rose, dan Lisa juga ikut hadir dan sekarang mereka sedang berbincang-bincang bersama Dahyun.

Jadi, saat Jongsuk dan yang lainnya sedang berdiskusi, mereka yang awalnya tertidur mulai terbangun satu persatu dan ikut menyimak penjelasan Jongsuk. Bahkan mereka juga ikut mengajukan dirinya untuk terlibat dalam penyelamatan Minji.

"Bagaimana jika kalau kalian terluka atau bahkan yang lebih parah..." Jongsuk menggantungkan kalimatnya, tidak sanggup melanjutkan.

"Om, kita udah anggep Minji sebagai keluarga sendiri kok. Jadi, ga ada salahnya kan ngebantu keluarga kita yang nyawanya lagi terancam?" Jawab Daehwi.

"Hwi..."

"Ya?"

"KESAMBET SETAN APA LO KOK NGOMONGNYA SO SWIT BANGET HUHU" Woojin yang berada di samping Daehwi langsung menguyel-nguyel pipi teman sekelasnya itu.

"SAKIT BODAT!" Daehwi noyor dahinya Woojin, biar cowok itu berhenti nguyel-nguyel pipinya. Sedangkan yang ditoyor cuma cengar-cengir.

"Oke-oke. Waktu kita gak banyak. Jadi gue bahas ini sesingkat dan sejelas mungkin ya." Ucap Daniel memimpin.

Ia berjalan ke arah papan tulis yang terletak di depan.

Mereka yang awalnya ribut langsung diem dan natep Daniel yang mau ngejelasin di depan.

Soalnya mereka tau, sekalinya Daniel marah karena dirinya tidak diperhatikan itu sama aja kayak ngerasain simulasi kiamat.

Serem :)

"Menurut hasil diskusi tadi, kita bakal dibagi jadi 4 kelompok. Satu kelompok terdiri dari lima orang ditambah satu orang buat ngendarain helikopter. Jadi totalnya 6 orang. Oh iya gue mau mastiin sekali lagi. Chenle, helikopter aman?" Tanya Daniel.

"Siap, aman!" Jawab Chenle sambil melakukan pose hormat. Emang, pas Chenle ngasih tau ke orang tuanya kalau dia mau nyelamatin Minji, orang tuanya ngedukung banget. Bahkan mereka sempet nawarin pesawat jet biar nyampenya lebih cepet, tapi dengan halus Jongsuk menolak.

Kebayang kan sekaya apa keluarga Chenle? :")

"Oke gue lanjut. Kelompok satu dipimpin oleh gue. Anggotanya ada Minhyun dari tim panah, Taeyong dari tim taekwondo, Mark dari tim tembak, dan Jennie dari tim medis."

Setelah Daniel mengumumkan anggota kelompok satu, mereka semua langsung ribut.

Contohnya Taeyong. Dia lagi kegirangan gara-gara satu kelompok sama ayang bebebnya.

Beda lagi sama Mark. Dia...

"Lo yakin?" Tanya Mark ragu.

Daniel mengangguk. "Gue tau lo punya bakat dibidang itu."

"Tapi gue udah lama ga pegang pistol, gimana kalau nanti gue salah nembak orang?" Tanya Mark cemas.

Jongsuk yang tau kalau anaknya lagi gelisah langsung nepuk-nepuk pundak Mark. "Papah tau keahlian kamu itu belum hilang, mereka tertanam di dalam diri kamu."

Mark menatap ayahnya yang berusaha meyakinkannya itu.

"Demi Minji?" Tanya Jongsuk sambil menyodorkan jari kelingkingnya.

Mark mengangguk. "Demi Minji." Ia kemudian menautkan jari kelingkingnya dengan Jongsuk.

Anyway, bagi yang penasaran sama Suzy...

G O M B A L | K. D. N.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang