12. Tarian pinggiran kota

7 1 0
                                    

Jiwa-jiwa merana
Dipinggir-pinggir sudut kota
Menari-nari merdeka
Bernyanyi bersuka cita
Melihat keadaan kian membabi buta
Kamilah, kaum penuh koyak lara
Bergelut, dimasa penuh dusta

Kami menari-nari
Bersama rintihan hati
Berdendang setiap hari
Alunan kehidupan terus mengiringi
Gerak letih, kaum yang tersakiti
Malam menari bebas dalam sepi
Melepaskan jiwa, terkengkang keadaan ini

Inilah tarian pinggir kota
Orang-orang terus bekerja
Mengais-ngais rezeki sang Esa
Namun, kaum penguasa
Menindas begitu buasnya
Mencabik-cabik negara
Laksana buruan rusa yang tak lagi berdaya

Siang bersama sang surya
Kami menari menggali karunia
Sedang malam tiba
Jiwa melayang ke angkasa
Bersama jutaan pinta
Kaum-kaum merana
Yang kalah dimedan laga

Hanya sabarlah
Yang menjadi pijakan langkah
Sejarah masih belum mengandung sejaterah
Lembaran-lembaran kisah
Masih tergoreskan bait-bait resah
Mendekap hati yang gelisah
Pada medan laga, yang berbuah kalah

Derai air mata
Mengalir deras dipalung muka
Mata air, air mata, kering melanda
Sang surya tenggelam, malam pun tiba
Saat jiwa terbang, dalam tarian merdeka
Bergerak bersama semesta
Meninggalkan lara, saat pagi tiba

15.12.2019

Tarian kehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang