25. Tetesan kasih

5 1 0
                                    

Bunda ... Kala pagi merayap tiba
Mengganti gelap malam dengan cahaya sang surya
Pada rinai dedaunan yang berbalut embun sejuknya

Bunda ... Aku mengkaji, bening embun pada dedaunan
Mewakili kasihmu, dalam pengajaran
Sebening tulus ikhlasmu, mencurahkan tetesan-tetesan nasehat pada rontaku yang berbalut kenakalan

Bunda ... Engkau tak henti-hentinya mengajariku, tentang menyulam kisah memberi arah pada langkah, agar tak diselimuti salah
Engkau tunjuk seekor lebah, aku heran ada apakah?
Lalu menjelaskan, "lebah jikalau hinggap pada ranting atau dedaunan, tak pernah meninggalkan kerusakan".

Aku terdiam, sambil mengangguk, walau masih mencerna
Apakah maksud bunda ....?
Bunda melihat dan tersenyum, seakan mengerti faham ku yang belum tiba

Saat bunda menatap dengan senyuman, segera ia memeluk erat
Aku bingung, inikah kasih yang terus melekat
Bisik ku, pada ruang hati yang tersekat
Saat pelukan semakin tenggelam dalam, tetesan mata air, air mata masih memikat
Tatapan ku, kalut dalam gundah yang hebat

Bunda ....
Panggilku, lirih penuh rintih
"Iya sayang", suaranya yang mengalun tertatih
Aku diam, dan yakin inilah sebuah kasih
Terbungkus bahagia dalam sedih

21.12.2019

Tarian kehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang