23. Sungai kasih

9 1 0
                                    

Ibu ... Kala merantau, ditanah tetangga
Untuk mengais-ngais ilmu agama
Lembaran-lembaran kenangan, ronta kenakalan dan sikap manja
Mengetuk sesekali, di bilik-bilik rasa

Ibu laksana sungai, tempat teduh berbagi cerita
Tentang mimpi-mimpi yang terbungkus dilangit asa
Ibu menunjukanku untuk selalu berusaha yang berbalut doa-doa
Agar tenang kala semua tak sesuai keinginan yang ada

Kering ladang pengalaman, tanpa siraman sungai kasihmu yang terkandung dalam sejarah
Membasahkan palung-palung langkah yang masih tak jauh mengarah
Sejuk kucuran nasehat-nasehat, bila tingkah berbuah salah
Dan saat umur menyerambah, semakin aku mengerti, maksud engkau marah

Ibu tak ingin aku terayu, permainan fatamorgana nafsu
Yang kelak menjatuhkan pada kubangan kesengsaraan
Ibu menunjuk keatas, luas langit biru agar terus tergoreskan mimpi perjalananku
Lalu ibu menunjuk kebawah, bumi yang terus sabar mengenyam tingkah penjajah

Lalu ibu tersenyum, membisikkan "jangan padamkan kobaran iman dan taqwa, bila padam kemana engkau akan bersua"
Sungai kasihmu itu ibu ....
Masih terasa sejuk dalam khayalan, kala duka singgah

20.12.2019

Tarian kehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang