Wahai hati dan akal pada diri
Ku ingin bercerita, perihal keadaan yang kian mencekam
Membuat aku, terjerat membisu
Semesta yang kecil ini, tak memberi ruang pada gerak sadar kuKemana aku harus pergi
Kemana aku akan berhenti
Bila keadaan mengekang, kala aku berlariAkal, kau yang tercipta dengan pertimbangan
Berilah arah pada langkahku, mengenai kebenaranHati katakan padaku, kemana lagi langkah ku bawah berlari?
Atau aku lebih baik diam !
Bagaikan kawanan kerikil yang menghiasi jalanan
Atau aku harus selalu berlari, menikmati setiap suguhan sang ilahiHati berilah nasihat pada diri
Diri ini kian rapuh bersama masa yang terus menyerambah
Mungkinkah aku akan terus terpenjara?
Dalam jeruji keadaanKemana, kemana, kemana?
Pijakan-pijakan yang harus ku lewati?
Agar tentram dan teduh diri ini
Aku selalu terkengkang, membuat tak lagi bisa terbangPerihal-perihal langkah, yang kian mengandung salah
Menjelma butir-butir dosa, menjerat ku dalam lubang hampa
Lubang penyesalan, yang kian menenggelamkan19.12.2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Tarian kehidupan
Poetrykumpulan puisi yang terkerat dalam rangkain kata majas sebagai bumbu penyedap hidangan sajak. tarian kehidupan adalah upaya yang mengajak kita untuk melihat lika-liku peristiwa yang memenuhi hamparan kehidupan.