18. Jeruji keadaan

5 1 0
                                    

Wahai hati dan akal pada diri
Ku ingin bercerita, perihal keadaan yang kian mencekam
Membuat aku, terjerat membisu
Semesta yang kecil ini, tak memberi ruang pada gerak sadar ku

Kemana aku harus pergi
Kemana aku akan berhenti
Bila keadaan mengekang, kala aku berlari

Akal, kau yang tercipta dengan pertimbangan
Berilah arah pada langkahku, mengenai kebenaran

Hati katakan padaku, kemana lagi langkah ku bawah berlari?
Atau aku lebih baik diam !
Bagaikan kawanan kerikil yang menghiasi jalanan
Atau aku harus selalu berlari, menikmati setiap suguhan sang ilahi

Hati berilah nasihat pada diri
Diri ini kian rapuh bersama masa yang terus menyerambah
Mungkinkah aku akan terus terpenjara?
Dalam jeruji keadaan

Kemana, kemana, kemana?
Pijakan-pijakan yang harus ku lewati?
Agar tentram dan teduh diri ini
Aku selalu terkengkang, membuat tak lagi bisa terbang

Perihal-perihal langkah, yang kian mengandung salah
Menjelma butir-butir dosa, menjerat ku dalam lubang hampa
Lubang penyesalan, yang kian menenggelamkan

19.12.2019

Tarian kehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang