1

152K 2.6K 10
                                    

Kiara Nafisah Putri Wijaya yang biasa dipanggil Kiara atau Rara. Nama abinya yaitu Arifin Wijaya dan uminya bernama Ira Prameswari. Kiara merupakan anak bungsu atau lebih tepatnya adalah anak kedua dari dua bersaudara, dia mempunyai kakak laki-laki yang bernama Arkan Nafis Putra Wijaya.

Abi Kiara adalah seorang direktur utama pemilik salah satu perusahaan ternama di Jakarta dan umi Kiara hanya ibu rumah tangga. Sedangkan abangnya sudah diangkat menjadi dewan manager di perusahaan abinya. Selisih umur Kiara dan Arkan hanya terpaut empat tahun saja, sekarang Kiara berumur dua puluh satu tahun sedangkan Arkan sudah berumur dua puluh lima tahun.

Kiara sekarang sedang kuliah dengan jurusan kedokteran dan sudah memasuki semester ketujuh. Menjadi dokter adalah impiannya sedari kecil, jadi dia sangat belajar dengan giat. Apalagi Kiara juga merupakan mahasiswi yang berprestasi dan selalu memiliki nilai yang memuaskan.

"Sholatullah salamullah 'alathoha rosulillah" Kiara bersholawat sambil berjalan menuju kelasnya dan membawa ponsel yang dia bawa di tangannya.

Bruk

"Astaghfirullah"

Kiara hampir saja terjatuh ke lantai jika orang yang menabraknya ini tidak menahannya, bahkan sampai membuat mata Kiara terpejam karena saking kaget nya. Saat Kiara membuka mata, dia melihat dengan jelas seseorang di depannya sekarang ini.

Sosok lelaki tampan dengan wajah yang putih bersih dan hidung yang mancung.

Tapi kemudian dengan cepat lelaki itu melepaskan tangannya dan berjalan meninggalkan Kiara begitu saja.

"Astaghfirullah hp ku" ucap Kiara sembari mengambil ponselnya yang sudah retak dan tergeletak di lantai.

"Wah dasar tuh orang, main pergi-pergi aja mana nggak minta maaf lagi" gerutunya sambil melihat dengan kesal punggung lelaki itu yang semakin menjauh.

Tapi tidak lama kemudian senyuman Kiara mengembang, "Tapi kalo diliat-liat ganteng juga ya, eh tapi sombong banget. Aduh astaghfirullah mikir apaan sih aku ini"

Kemudian Kiara menepuk jidatnya sambil melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, "Astaghfirullah aku telaattt"

Kiara berlari kencang menuju kelasnya dan benar saja dosennya itu sudah datang.

"Assalamualaikum" Kiara mengucapkan salam dengan napas yang terengah-engah.

"Waalaikumsalam" jawab semua orang yang ada di dalam kelas.

"Kiara kenapa kamu telat?" tanya lelaki muda yang bergelar dosen itu sambil berjalan menghampiri Kiara.

"Maaf pak tadi saya jatoh karena ditabrak orang, nih liat pak hp saya jadi retak gini" jawab Kiara sambil menunjukkan ponselnya yang retak kepada Farhan, dosennya.

"Kamu tau kan saya sangat menegakkan kedisiplinan?"

Kiara mengangguk dan dengan ragu melihat tatapan tajam sang dosen.

"Yasudah kamu duduk, nanti setelah kelas berakhir kamu ikut ke ruangan saya"

"Yahh pak kan saya cuma baru kali ini aja telatnya, janji deh nggak bakal telat lagi" ucap Kiara dengan wajah memohon.

"Silahkan duduk Kiara"

Kiara menghela napasnya dan duduk di kursi yang biasa dia duduki.

Hana, sahabat Kiara hanya melihat Kiara dengan tatapan iba. Walau dirinya juga menahan tertawa melihat ekspresi Kiara. Mengingat Farhan adalah dosen yang sangat menegakkan kedisiplinan dan jika ada mahasiswa telat memasuki kelasnya, maka Farhan tidak akan segan-segan memberikan tugas dengan waktu yang sangat singkat untuk mahasiswa tersebut.

My Cold Husband [ SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang