Kegiatan Kiara setelah bangun tidur adalah sholat shubuh, mandi, dan kemudian turun ke bawah untuk membantu uminya memasak.
Dan sekarang Kiara, Arkan, umi dan abinya sedang sarapan bersama-sama. Seperti biasa, ada sedikit candaan disela sarapan mereka.
"Eh eh itu punyanya adek ih" ucap Kiara yang melihat Arkan ingin mengambil paha ayam yang hanya tinggal satu saja.
"Lagian abang tuh udah makan ayam berapa tadi? Adek baru satu padahal"
"Hehe iya iya itu buat adek aja" ucapan Arkan langsung membuat mata Kiara kembali berbinar.
"Adek"
Kiara yang merasa terpanggil pun menoleh ke arah abinya.
"Iya bi?"
"Nanti pulang kuliahnya jam berapa?"
"Emm adek nggak tau bi, soalnya nanti adek mau nemenin Hana belanja bulanan dulu terus abis itu kita mau beli buku buat tugas" jawabnya sambil memakan paha ayam tadi.
"Kalo langsung pulang bisa nggak dek?"
"Waduh bi adek udah janji sama Hana buat nemenin dia"
"Hm gitu yaudah deh"
"Tapi nggak sampek malem kan pulangnya?" tanya umi Kiara.
"Ya nggak lah umi, mungkin sebelum ashar. Kenapa emangnya?"
Ira melihat ke arah suaminya yang malah tersenyum saja tanpa menjawab apapun.
"Ih abi kok malah senyum gitu sih? Kenapa bi?"
"Nanti di rumah mau ada tamu yaitu sahabatnya abi sama umi. Nah mereka kan punya anak laki-laki yang seumuran sama Arkan dan dia nanti juga bakal ikut, mereka kesini mau silaturahmi sekaligus mau jodohin anak sahabat abi itu sama kamu dek"
Uhukk uhukk
Kiara langsung tersedak mendengar penjelasan dari abinya dan dengan sigap Arkan memberikan air untuk adiknya itu.
"Ya ampun tenggorokan adek panas banget ini uhuukk" ucap Kiara yang masih terus saja meminum airnya karena merasa tenggorokan nya sangat panas bahkan sampai wajahnya memerah. Bagaimana tenggorokannya tidak merasa panas, ayamnya tadi memang pedas.
"Gimana? Tenggorokannya udah nggak panas?" tanya uminya yang melihat Kiara dengan khawatir.
"Udah mendingan umi"
Karena Kiara minum air cukup banyak, jadi dia merasa sudah sangat kenyang sekarang.
"Abi kok adek yang dijodohin sih? Kenapa nggak abang aja?"
"Ish kamu nih kan anaknya laki-laki, masa iya mau nikah sama abang kamu" jawab Arifin seadanya.
"Ya siapa tau dia punya kakak atau adik perempuan gitu"
"Iya emang dia punya adik perempuan sih, tapi lagi kuliah di Kairo dek. Udahlah pokoknya nanti jangan sampek pulang malem, nggak apa-apa deh meskipun kamu nanti agak telat dikit"
"Eaakk adek abang ini udah mau jadi istri orang aja" goda Arkan yang menyenggol lengan Kiara.
Kiara hanya menatap abangnya dengan kesal.
"Yaudah adek mau keatas dulu ambil tas" ucap Kiara yang kemudian berjalan menuju ke kamarnya untuk mengambil tas.
Tapi Kiara tidak kunjung turun juga, padahal bilangnya hanya mengambil tas saja. Bahkan abi dan abangnya sudah menunggu di ruang tamu, karena seperti biasanya mereka akan berangkat bersama-sama. Abi dan abangnya itu mengantar Kiara terlebih dahulu baru setelah itu mereka pergi ke kantor.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Husband [ SUDAH TERBIT]
SpiritualitéNOVEL MCH BISA DIPESAN DI SHOPEE @jaksamedia ♥️ -- Kiara Nafisah Putri Wijaya, perempuan berhijab berumur 20 tahun yang petakilan dan manja. Ia dijodohkan dengan anak dari sahabat orang tuanya yakni Ali Althaf Abrisam yang mempunyai sifat sangat din...